Jakarta, Repotasenews.com – Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri mulai berjangkit di beberapa wilayah di Indonesia. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae ini dapat menyebabkan kematian terutama pada anak-anak.
Himbauan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui rilis resminya terlait peningkatan kasus Difteri mengingatkan, bahwa penyakit difteri sangat menular dan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan imunisasi sesuai jadwal yang direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan.
Imunisasi adalah perlindungan terbaik terhadap kemungkinan tertular penyakit difteri, dan dapat diperoleh dengan mudah di berbagai fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta.
Menurut IDAI gejala awal difteri bisa tidak spesifik, diantaranya demam tidak tinggi, nafsu makan menurun, lesu, nyeri menelan dan nyeri tenggorokan.
Difteri mewabah di sejumlah daerah di Indonesia. Kementerian Kesehatan menyebut hingga November 2017, sebanyak 95 Kabupaten/kota dari 20 provinsi melaporkan kasus difteri.
Dalam rilisnya kepada media hari ini, Kemenkes RI menyebut adanya imunity gap atau kesenjangan sistem imun di suatu daerah sebagai salah satu penyebab kerentanan terhadap difteri. Kesenjangan tersebut terjadi akibat penolakan terhadap imunisasi. (Red)