Menu

Mode Gelap

Hukum · 21 Okt 2016 11:15 WIB ·

Bagaimana ISIS Merekrut Pelaku Terorisme?


					Pelaku penyerang polisi berhasil dilumpuhkan Perbesar

Pelaku penyerang polisi berhasil dilumpuhkan

JAKARTA, REPORTASE– Sultan Azianzah (22),  pelaku penyerangan terhadap Kapolsek Kota Tangerang Kompol Efendi dan anggotanya di dekat Pos Lantas Kawasan Pendidikan, Cikokol, mengaku hanya menjalankan instruksi  Khalifah Abu Bakar Al Baghdadi untuk melakukan aksi teror.

“Saya menjalan instruksi khilafah,”kata Sultan, sesaat setelah ditembak Polri, dalam rekaman video yang berhasil didapatkan RN. (http://localhost/new-rn/penyerang-kapolsek-tangerang-mengaku-diperintah-al-baghdadi/)

Instruksi pemimpin ISIS Organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang dikategorikan biang keladi teror di seluruh dunia itu, seharusnya mendapat perhatian serius dari aparat keamanan Indonesia.

Pemerintah Singapura saja, sejak beberapa hari lalu meningkatkan pengawasan aksi terorisme di negaranya, berkaitan dengan kekalahan ISIS disejumlah front pertempuran di Suriah dan Irak.

Wakil Perdana Menteri Teo Chee Hean menyebutkan, pemerintah Singapura telah menaikkan tingkat kewaspadaan tertinggi dalam menghadapi ancaman teror. Peningkatan ini terjadi, karena dampak kekalahan ISIS di palagan Suriah belakangan ini.

“Banyak jihadis ISIS yang pulang kampung dari Suriah, termasuk dari kawasan Asia, ini menjadi ancaman bagi keamanan yang tak bisa diabaikan,” tegas Teo kepada jurnalis di Singapura. (Reportasenews.com,  Rabu 19/10).

Pola Rekrutan

Berkaitan dengan peristiwa penusukan kepada aparat kepolisian itu, menarik mengetahui bagaimana ISIS melakukan perekrutan di Indonesia dan bisa mempengaruhi “warga Negara biasa menjadi militan”.

Pemerintah menegaskan, ISIS bukanlah masalah dogma agama melainkan ideologi ekstrim yang  bertentangan dengan ideologi Pancasila.

Menurut Kadiv Humas abes Polri, Irjen Boy Rafli Amar, polisi telah meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan perekrutan ISIS.  Dari hasil pelacakan Polisi, setidaknya ada cara-cara perekrutan yang perlu diwaspadai.

Pertama,  tayangan video gratis melalui youtube dan media social lainya  yang isinya disamarkan sebagai pesan pengajian padahal mengajak bergabung dengan ideologi ekstrim itu.

Kedua, para perekrut masuk ke kampung – kampung, mencari calon potensial, serta berbaur dengan masyarakat dengan dalih pengajian, dakwah dan mengumpulkan zakat.

Para perekrut itu akan berkunjung ke rumah – rumah warga untuk menceritakan tentang organisasi serta tujuannya dengan mengajak berjuang dengan seolah atas kepentingan agama.

Tak jarang masyarakat yang ditemui anggota ISIS  ikut terperangah dalam mendengarkan cerita tersebut.

“Padahal aktivitas organisasi itu melanggar hukum dan yang diajaknya harus bisa tahu baik tidaknya,” ungkap Boy.

Boy menambahkan generasi muda menjadi target utama untuk menjadi anggota ISIS. maka dari itu Polri menghimbau, jika ada yang mengajak, sebaiknya bertanya kepada tokoh agama yang sudah memiliki pengetahuan agama.

“Saya menghimbau agar  anak muda jangan sampai larut dalam pandangan yang tidak berdasar kepada kebenaran yang ada. ISIS adalah kelompok yang berjuang dengan senjata dan pasti akan bentrok dengan Negara,” jelasnya. (tat/berbagai sumber)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Berkah Ramadhan, PLN UIT JBT Nyalakan Listrik, Wujudkan Mimpi Masyarakat dalam Light Up The Dream

12 Maret 2025 - 19:00 WIB

Trending di Nasional