JAKARTA, REPORTSE, Air mata masih mengembang . Janji dan sumpah setia batal Gloria Natapradja Hamel ucapkan. Namun semangat dari dalam jiwa salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (PASKIBRAKA) Nasional yang batal dilantik Presiden tetap berkobar. Tidaklah cukup untuk meyakinkan Panitia Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional, bahwa dirinya sangat mencintai dan memilih Indonesia sebagai tanah airnya. Saya tidak pernah memilih kewarganegaraan Perancis, karena darah dan nafas saya untuk Indonesia tercinta, ungkap Gloria yang dituangkan dalam suratnya kepada Presiden Joko Widodo.
Duka Gloria ini berawal dari Kementerian Hukum dan HAM yang mengungkap bahwa remaja 16 tahun yang bersekolah di SMA Islam Dian Didaktika, Bandung, Jawa Barat ini berstatus WNA. Seolah sebagai bukti kejahatan Gloria agar tersingkir dari 68 anggota Paskibraka Tingkat Nasional yang telah lama ia perjuangkan.
Negara seakan tak pernah bisa mendengar tangisan remaja cantik ini, saat ditinggal dalam kesedihan dan kecewanya menyaksikan semua anggota pasukan Paskibraka Tingkat Nasional diboyong dari asrama Cibubur ke hotel yang tak jauh dari Istana Negara. Gloria terpuruk sendiri di dalam asramanya di Cibubur.
Menpora Imam Nahrawi yang datang ke asrama Cibubur berusaha menghibur saat menemui Gloria dan berjanji akan melobi Panglima TNI dan Menhan serta instansi terkait agar Gloria masih bisa ikut ke upacara HUT RI ke 71 di Istana.
Bagi oang tua Gloria, Ira Natapradja Hamel, gagalnya Gloria menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka HUT RI ke-71 bukanlah semata mata kesalahan pihaknya, karena dari awal proses seleksi tingkat sekolah ke tingkat provinsi hingga pusat tidak ada masalah.
Sebagai bangsa besar yang bernama Indonesia, lagi lagi ini menjadi pelajaran berharga. Jangan pernah mengecewakan dan menyakiti perasaan anak anaknya seperti Gloria. Saya memilih Indonesia. Saya sudah janji pada bendera saat perenungan. Saya sangat sedih, cinta kepada negara tapi terhalang oleh surat. Saya ingin maju untuk menjadi penerus bangsa yang baik, tutur Gloria.
Tetap semangat Gloria, terus berjuang dan bangunlah negara yang dengan sadar telah engkau pilih, meski kadang tanpa sadar dia telah melukai anak anaknya sendiri. (Hmd)