Bonti, reportasenews.com – Banjir bandang yang melanda Bonti, Kabupaten Sanggau, Kalimantan telah menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran bagi warga. Air yang naik secara tiba-tiba dengan cepat menenggelamkan empat desa yang terdampak, selama empat hari terakhir ini. Kondisi ini memaksa warga untuk bertindak cepat menyelamatkan diri serta harta benda mereka.
Air limpasan dari kawasan Kecamatan Kembayan mengalir deras ke Sungai Sekayam yang tak mampu lagi menampung debit air, sejak Sabtu (1 Februari 2025) hingga akhirnya meluap dan merendam rumah-rumah, fasilitas umum, kantor-kantor pemerintahan, serta pasar. Kehidupan warga pun seakan terhenti sejenak di tengah kepungan air.
“Banjir merendam 4 desa di kawasan ini, ketinggian air terus naik sejak Minggu kedalaman air yang mengenangi rumah warga bisa mencapai 75 centimeter,” kata Opung, warga Bonti.
Empat desa yang terdampak Banjir di kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau sebagai berikut; Desa Kampuh, Desa Bonti, Desa Sami, dan Desa Bahta.
Hujan yang terus mengguyur tanpa henti memperparah keadaan. Daya dukung lingkungan yang semakin kritis membuat air meluap dengan cepat, tanpa sempat memberi kesempatan bagi warga untuk bersiap. Acara-acara besar yang sebelumnya telah direncanakan pun terpaksa dibatalkan. Tidak ada yang bisa dilakukan selain bertahan dan menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak terendam atau hanyut terbawa arus.
“Saat ini kondisi permukaan air telah surut, tapi sebagian besar masih terendam air. Sebagai contoh di Lapangan Bola Pala Damai, Tugu Rebung, dan depan Indomaret,” beber Dwiko, warga.
Di tengah keterbatasan, beberapa warga memilih bertahan di rumah mereka, meskipun air telah merendam sebagian besar bangunan. Dengan perahu yang dimiliki, mereka tetap beraktivitas sembari memantau ketinggian air, berharap banjir segera surut. Namun, tak sedikit yang memutuskan untuk mengungsi ke tempat lebih aman, meninggalkan rumah yang telah lama menjadi tempat tinggal mereka. Bagi mereka yang memilih bertahan, kekhawatiran lain muncul: takut kehilangan harta benda akibat aksi penjarahan di tengah situasi yang tidak menentu.
Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat, Daniel, S.P.d. kepada media ini mengatakan, dampak banjir di Kabupaten Sanggau terjadi di 8 kecamatan dan 22 desa, dan 31.479 jiwa terdampak. Dan, yang mengungsi mencapai 3.423 jiwa.
“Sebagian wilayah yang terendam banjir seperti Kembayan yang sempat memutus jalan negara Lintas Malindo di Desa Tanjung Merpati sudah total surut, dan telah bisa dilalui kendaraan jenis apapun. Sementara kondisi banjir yang parah justru di alami Kecamatan Bonti, meski saat ini air sudah mulai turun, tapi genangan air yang tinggi masih merendam beberapa kawasan,” ungkap Daniel, Selasa (4/2/2025).
Daniel menambahkan, ketinggian air masih mencapai 1,5 meter dan banjir disebabkan kiriman dari hulu yang ke hilir. Sebagian besar warga masih mengungsi karena rumah mereka masih terendam.
“Saat ini banjir meluas ke Kecamatan Kapuas, Sanggau, dimana warga diminta meningkatkan kewaspadaan karena ada potensi air limpasan dari Kecamatan Bonti mengalir ke bawah dan menimbulkan banjir,” tegasnya.
Banjir ini merupakan dampak dari curah hujan tinggi yang terjadi selama beberapa hari terakhir. Sungai Sekayam yang menjadi jalur utama aliran air tidak mampu menahan volume yang terus bertambah, hingga akhirnya meluap dan menenggelamkan pemukiman warga. Kini, warga hanya bisa berharap agar cuaca segera membaik dan air segera surut, agar mereka bisa kembali menata hidup setelah bencana yang melanda.(das)