Situbondo, reportasenews.com-Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Situbondo yang berlangsung sekitar 4 jam lebih, mengakibatkan ratusan rumah yang tersebar pada dua kecamatan di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terendam air setinggi 60 hingga 80 centimeter. Akibat sungai yang tidak mampu menampung tingginya debet air hujan.
Di Kecamatan Besuki, akibat sungai Juma’in yang tidak dapat menampung debet air itu meluap, hingga merendam hampir 100 rumah warga di Dusun Pecinan dan Dusun Kota Timur, Desa/Kecamatan Besuki. Sedangka akibat meluapnya Sungai Midun di Desa/Kecamatan Kendit itu, mengakibatkan sebanyak 11 rumah dan 2 warung terendam air.
Tidak hanya itu, akibat meluapnya Sungai Midun yang tidak dapat menampung tingginya debet air, seluas 112 hektar tanaman padi di Desa/Kecamatan Kendit, juga terendam air. Bahkan, luapan air sungai Midung juga merendam halaman dan beberapa ruang kelas sebuah SMK Negeri 1 Kendit, Situbondo.
“Di Besuki ada 96 rumah warga yang terendam air. Tapi sekarang sudah surut. Untuk yang di Kecamatan Kendit sampai sekarang sebagian masih ada yang tergenang. Termasuk jalan desa dan 100-an hektar sawah,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiap-siagaan BPBD Situbondo, Gatot Trikorawan, Senin (30/1/2016).
Diperoleh keterangan, banjir yang terjadi di Dusun Kota Timur dan Dusun Pecinan, Desa/ Kecamatan Besuki dipicu luapan air dari Sungai Jumain yang ada di wilayah setempat. Sungai tidak mampu menampung air hujan, sehingga merendam sebanyak 96 rumah yang ada di bantaran sungai tersebut.
Akibatnya, air sungai pun meluap dan merendam 96 rumah warga di Desa/Kecamatan Besuki hingga kedalaman 50 hingga 80 cm.
Kepanikan sempat terjadi saat luapan air sungai mulai memasuki rumah-rumah warga. Sebagian warga langsung mengemasi barang-barang berharganya dan mengungsi ke tempat-tempat aman.
Personel Pusdalops BPBD dan anggota tim SAR yang lain membantu evakuasi warga rentan yang masih berada di dalam rumah. Termasuk para orang tua yang terkendala fisik untuk keluar rumah. Meski tidak sampai menelan korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut, namun karena tingginya air mencapai 80 centimeter, air yang membawa lumpur tersebut juga merendam sebagian alat rumah tangga milik ratusan Kepala Keluarga pada 2 Dusun di Desa/Kecamatan Besuki, Situbondo.
“Saya dan keluarga hanya dapat menyelamatkan sejumlah barang elektronik, sedangkan kasur dan kursi basah karena terendam air bercampur lumpur. Karena khawatir air akan bertambah besar, sebagian warga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabatnya yang lebih aman,”kata Abdurrahman, salah seorang warga Dusun Kota Timur, Desa/Kecamatan Besuki, Situbondo, Senin (30/1).
Sementara di Kecamatan Kendit, banjir dipicu luapan Sungai Midun yang juga tidak mampu menampung air hujan. Luapan air langsung menggenangi puluhan rumah warga, ratusan hektar sawah, jalan desa, dan sebuah SMKN yang ada di wilayah tersebut. Hingga kini, ketinggian air di wilayah tersebut bahkan ada yang masih mencapai sekitar 80 cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Situbondo mengatakan, akibat meluapnya sungai Midun dan sungai Juma’in yang tidak dapat menampung debet air, mengakibatkan ratusan rumah pada dua kecamatan di Situbondo terendam air, dengan ketinggian yang bervariasi, antara 60 hingga 80 centimeter.
“Namun, khusus area sawah di Kendit yang terendam mungkin lebih 100 hektar. Tapi kepastiannya masih terus kita inventarisasi. Yang jelas, tidak ada korban dari bencana banjir ini. Kita akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, untuk melakukan kajian lebih mendalam penanggulangan bencana di beberapa lokasi,” ujar Kepala BPBD Pemkab Situbondo, Taufik Hidayat.(fat)