Pasuruan, reportasenews.com – Bencana alam yang melanda wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, seperti tanah longsor dan banjir yang yang terjadi sejak awal Desember 2016 hingga Februari 2017 ini menimbulkan kerugian hingga mencapai belasan miliar rupiah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan mencatat kerugian bencana akibat faktor alam tersebut telah mencapai Rp 15,9 miliar.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengungkapkan bahwa, bencana yang terjadi di Kabupaten Pasuruan akibat faktor cuaca yang juga melanda hampir seluruh daerah di Jawa Timur. “Dari kejadian bencana yang terjadi selama ini, kerusakan terbesar akibat jebolnya tanggul penahan sungai yang berkisar mencapai 13 miliar sehingga membutuhkan perbaikan segera, “ujarnya, Minggu (12/2) siang.
Menurutnya, kerusakan lainnya yakni kerusakan jalan dan jembatan. Selain itu rumah warga dan sawah. Data tersebut terhitung mulai akhir bulan Desember 2016 hingga kini 11 Februari 2017 ini.
“Kerusakan tanggul yakni di jalur sungai Wrati, Kedunglarangan, Mbadong, Welang, Petung, Rejoso dan Laweyan, di kecamatan Beji, Bangil, Gempol, Kraton, Rejoso, Gondangwetan, Grati, Winongan, Nguling dan Lumbang, ”jelas Bakti.
Selain itu, lanjut Bakti akibat bencana alam yang terjadi selama kurang lebih dua bulan tersebut, telah menimbulkan kerusakan jalan di beberapa titik dan penyangga jembatan serta saluran pipa air bersih seperti jalan kabupaten Kecamatan Winongan, Kraton, Pohjentrek, Beji, Pandaan, Tosari dan Gempol. “Kerusakan jalan dan jembatan tahun ini yang paling parah, kerugian mencapai Rp 1,5 miliar, ”bebernya.
Tak hanya itu, kata dia, bencana yang meliputi banjir luapan sungai Wrati, Kedunglarangan, Welang, Rejoso, Petung, Betotot dan Laweyan yang telah merendam ratusan lahan pertanian di sejumlah kecamatan serta angin kencang dan tanah longsor telah merusak rumah warga, mengakibatkan kerugian mencapai sekitar Rp 1,1 miliar.
“Kerusakan rumah warga ini terjadi di 13 kecamatan, ”pungkasnya. (abd)
Komentar