Menu

Mode Gelap

Daerah · 30 Jan 2017 12:50 WIB ·

Banjir di Probolinggo Terjang Belasan Hektar Sawah dan Pondok Pesantren


					Sejumlah santri ponpes bergotong royong membenahi runtuhan bangunan ponpes yang diterjang banjir Perbesar

Sejumlah santri ponpes bergotong royong membenahi runtuhan bangunan ponpes yang diterjang banjir

Probolinggo,reportasenews.com – Akibatnya derasnya curah hujan yang mengguyur Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, setiap hari. Membuat hektaran lahan pertanian milik warga setempat tergenang banjir, sehingga petani akhirnya mengalami gagal panen pada tanaman padinya.

Seperti yang terjadi Desa Bulang dan Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, sekitar 15 hektar sawah milik petani, tergenang air yang berasal dari luapan sungai di sekitarnya.

Dampak banjir yang di sebabkan hujan setiap hari itu, petani mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Pasalnya, petani yang rata-rata tanam padi itu, hasil buah padinya membusuk karena terendam air berhari-hari.

Menurut Amin, salah satu petani setempat mengaku, di daerah lahan sawahnya memang kerap kali terjadi banjir, tapi tak separah musim hujan tahun ini. Dirinya mengeluarkan biaya minimal Rp 5 juta untuk sekali tanam dalam 1 hektar lahannya. Namun, sekarang ia harus rela tak menerima hasil dari hasil pertaniannya, karena gagal panen.

Pondok pesantren yang ambrol temboknya.

Pondok pesantren yang ambrol temboknya.

 

Senada dikatakan Sanimo, yang juga petani setempat, ia mengaku seluruh petani di Desa tersebut mengeluh, lantaran tanamannya diterjang banjir setiap hari. Bahkan, irijgasi yang dibuat oleh petani tak mampu manampung luapan air hujan dari sungai.

“Saya tidak tahu harus bilang apa kalau sudah seperti ini, belasan hektar sawah di sini nasibnya sama, tanaman padi terendam air,”tutur Sanimo, saat ditemui di sawahnya, Senin (30/1/2017).

Sementara itu, banjir tidak hanya menggenangi lahan pertanian saja, akan tetapi juga menerjang sebuah pondok pesantren (ponpes) tepatnya di Desa Banyuayar, Kecamatan Gending. Akibat banjir, tembok 3 ruangan pondok pesantren Addasuqi yang posisinya di tepi anak sungai besar ini hanyut terbawa arus air.

Lahan pertanian tamnaman padi tergenang air akibat banjir.

Lahan pertanian tamnaman padi tergenang air akibat banjir.

 

Menurut KH Fathur Rozi, pengasuh pondok pesantren Addasuqi, kejadian ini berawal saat hujan berkepanjangan setiap hari sejak sore hingga malam, akibatnya debit air sungai samping pondok meningkat. Sehingga fondasi bangunan terkikis dan terbawa arus yang akhirnya tembok ambrol.

“Airnya tiba-tiba membesar, dan langsung menggerus bangunan di ponpes kami, bangunan yang ambrol milik ruang kelas SMA di ponpes kami,”ujar KH Fathur Rozi, ketika ditemui di kediamannya.

Para petani dan para korban bencana alam lainnya yang berada di Kabupaten Probolingmgo, akan segera mendapat bantuan dari pemerintah setepat, agar mereka kembali beraktifitas dengan normal.(dic)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

20 Februari 2025 - 08:10 WIB

Polresta Sleman Tangkap 6 Oknum Wartawan Peras Korban Rp 300 Juta

16 Februari 2025 - 11:07 WIB

Tangani Kasus Bank Centris, PUPN & KPKNL Gelapkan Jaminan Lahan 452 Hektar

15 Februari 2025 - 15:45 WIB

Abdul Salam Nganro Raih Penghargaan Leadership Safety Award Nasional 2025

15 Februari 2025 - 14:00 WIB

Trending di Nasional