Menu

Mode Gelap

Daerah · 7 Des 2016 16:57 WIB ·

Ini 10 Bantuan Prioritas Yang Dibutuhkan Korban Bencana Alam


					Bantuan makanan dan minuman, sanitasi menjadi prioritas yang dibutuhkan korban gempa bumi. Perbesar

Bantuan makanan dan minuman, sanitasi menjadi prioritas yang dibutuhkan korban gempa bumi.

Jakarta, reportasenews.com-Gempa di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12) menimbulkan korban jiwa yang cukup banyak.

Gempa keras yang menghantam Pidie aceh membuat trending topics dilini Twitter untuk wilayah Indonesia dan sekitarnya. Cuitan dengan tema #prayforaceh, #gempa aceh, #Aceh, atau  #Pidie_Jaya, melesat naik paling banyak diposting oleh pemakai lini twitter saat ini.

Beberapa tiang listrik juga dikabarkan roboh. Selain itu 1 SBPU dikawasan tersebut hancur akibat gempa. Gempa yang terjadi beberapa menit menjelang Subuh, membuat panik warga berhamburan keluar menyelamatkan diri.

Bagi Anda yang ingin membantu korban bencana alam, namun tidak tahu apa yang dibutuhkan korban gempa bumu. Berikut 10 bantuan priorotas yang  bisa jadi patokan.

  1. Air Bersih

Air bersih khususnya air mineral. Seperti yang kita ketahui kalau di pengungsian itu jelas mereka butuh mengkonsumsi air mineral atau minimal air bersih. Apalagi untuk ibu-ibu, anak-anak dan para oma-opa mereka sangat butuh asupan air agar tetap fit. Apa jadinya ketika para pengungsi dikasih makan tapi dehidrasi karena kehausan? Air bersih juga sebetulnya dibutuhkan ketika para pengungsi selesai buang air kecil atau buang air besar untuk membersihkan dirinya.

  1. Makanan Siap Santap (Nasi Bungkus)

Manusia butuh makan. Nah ini aspek terpenting lainnya yaitu makanan yang siap santap. Sebetulnya kalau kita mau langsung kasih bantuan ke pengungsi lebih tepat makanan siap santap ketimbang mie instan, karena bisa jadi mereka tidak punya akses untuk masak. Kecuali kalau kita ngasih ke pihak pengelola posko untuk kemudian mereka yang masakin. Nasi bungkus ini menjadi aspek terpenting supaya para pengungsi tidak kelaparan.

  1. Pembalut, Popok Bayi, dan Celana Dalam

Nah kalau ini mungkin gak banyak yang kepikiran tapi sebetulnya penting banget. Pembalut wanita dan juga popok bayi. Pernah mikirin nasib pengungsi wanita yang sedang datang bulan dan bayi-bayi yang ada di pengungsian? Jelas mereka akan sangat kerepotan ketika tidak ada dua hal ini. Ketika bencana tsunami Aceh terjadi, ketika ribuan dus indomie tersusun banyak untuk dirikim namun barang yang diprioritaskan untuk dikirim adalah pembalut, popok bayi dan celana dalam. Kenapa? Ya karena mereka bisa jadi tidak ganti celana dalam berhari-hari dan itu bisa jadi sumber penyakit.

  1. Pakaian

Berhari-hari di pengungsian, mungkin juga sempat basah-basahan. Kebanyakan para pengungsi tidak membawa cukup baju banyak dan bisa jadi baju yang ditinggal di rumah sudah hanyut terbawa air atau kotor kena abu vulkanik dan hal lainnya. Jelas mereka butuh pakaian layak untuk mereka ganti dan gunakan setiap harinya. Pakaian layak gak musti baru atau mahal, tapi yang masih pantas untuk mereka gunakan.

  1. Selimut

Banyak yang di pengungsian akhirnya jatuh sakit juga karena masuk angin atau tidak kuat hawa dingin akibat hujan yang ada. Apalagi anak kecil dan juga orang tua. Selimut ini menjadi benda yang sangat berharga ketika para pengungsi hendak tidur untuk beristirahat. Mungkin mereka juga tidur beralaskan koran atau terpal dan itu mungkin masih bisa mereka atasi, tapi mereka tidak bisa melawan rasa dingin dan mereka butuh selimut untuk menghangatkan tubuhnya.

  1. Makanan ringan, biscuit dan susu

Ini juga bisa jadi alternatif buat kita kasih bantuan. Kalau memang ngasih nasi bungkus ribet karena harus masak, mungkin bisa jadi langsung aja kasih makanan ringan dan juga susu cair. Ini setidaknya bisa mengurangi rasa lapar dan haus sekaligus ngasih energi ke para pengungsi untuk tidak kelaparan.

  1. Obat-obatan

Kebanjiran atau kena abu vulkanik jelas membuat kesehatan menurun. Kita bisa kasih minyak kayu putih, tolak angin, vitamin, maupun suplemen lainnya. Mungkin obat batuk dan parasetamol juga dibutuhkan buat mereka yang mengalami demam dan juga pusing-pusing.

  1. Sembako

Ini bisa diberikan kepada pengurus posko atau penyalur yang bersedia untuk memasakkan untuk para pengungsi tapi sembako ini juga bisa diberikan setelah banjir surut dan para pengungsi kembali ke rumahnya masing-masing. Jelas setelah terkena banjir, mereka bisa jadi kehilangan banyak harta benda termasuk makanan. Ada baiknya untuk kita memberikan sembako ini setelah air surut.

  1. Uang

Kita bisa memberikan uang kita kalau memang dirasa cukup bikin repot kalau beli barang. Nah kita bisa memberikan donasi kepada para pihak penyalur atau posko-posko bantuan yang telah bersedia untuk menyalurkan bantuannya. Hati-hati dengan penipuan, pilih lembaga bantuan yang memang sudah kredibel dan bisa dipercaya. Atau mungkin kalau mau memberikan santunan secara langsung silahkan saja.

  1. Tenaga

Tidak punya uang, tidak bisa membelikan ini itu. Tapi kalian punya tenaga untuk membantu menjadi sukarelawan. Kalian bisa ikutan masak di dapur darurat, membantu evakuasi korban, menyalurkan makanan, mengajari anak-anak di pengungsian sampai membantu yang sedang sakit. Atau hal tersimpel adalah dengan membantu memberikan informasi kepada para donatur untuk memberikan bantuannya. Apapun bisa kita lakukan asal niat dan dilakukan dengan hati.(tat/berbagai sumber)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Diduga Beda Pilihan Politik di Pilkada, Seorang Guru SDN Dimutasi ke Daerah Terpencil di Situbondo

5 Desember 2024 - 19:45 WIB

BNN Tidak akan Tolerir Oknum Penegak Hukum yang Terlibat Peredaran Narkoba, Semua Harus Ditindak Tegas

5 Desember 2024 - 19:38 WIB

KPK Lelang Barang Rampasan Kasus Korupsi

5 Desember 2024 - 17:23 WIB

Polri Tangkap Ribuan Pelaku Narkoba dan Amankan Barang Bukti Senilai Rp2,88 Triliun Selama Satu Bulan

5 Desember 2024 - 17:07 WIB

Tim Paslon Rio-Ulfi, Minta Warga Menghormati dan Menerima Hasil Rekapitulasi Pilkada Situbondo

5 Desember 2024 - 10:56 WIB

Hasil Rekapitulasi Pilkada Situbondo 2024, Paslon Rio-Ulfi Ungguli Petahana 51,75 Persen

4 Desember 2024 - 22:20 WIB

Trending di Daerah