Pontianak, reportasenews.com– Di Kalimantan Barat realisasi investasi pemodal asing cukup besar terutama di sektor perkebunan dengan nilai investasi rata- rata diatas 339.231,10 ribu USD, industri makanan 151.690,60 ribu us$, industri loga dasar 66.911,1 ribu USD dan seterusnya.
Hal ini diungkapkan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Didi Haryono, saat memberikan sambutan pada acara makan malam bersama Forkopimda dan pengusaha di Kabupaten Ketapang, Selasa (24/7) malam kemarin.
Didi mengatakan untuk fase kedua, globalisasi dibangun dalam era interimperial trade atau perdagangan yang dilakukan antar bangsa-bangsa yang melakukan ekspansi yaitu serangkaian kerjasama lokal dalam satu kawasan guna mendukung kekuatan dominan dalam kawasan tersebut
“Dalam hal ini, globalisasi telah melibatkan kompetisi dan kolaborasi antar perusahaan multinasional di suatu negara untuk merebut pasar dunia,” paparnya.
Didi menjelaskan perlu diketahui bersama dalam perkembangannya, globalisasi telah dimulai sejak abad ke 15. Maka, seiring dengan berkembanganya kapitalisme dan ekspansi dari negara ke negara lain dan menemukan daerah baru, proses tersebut dimulai sejak penaklukan negeri-negeri Asia, Afrika dan Amerika latin dan Australia.
Untuk fase ketiga globalisasi masuk ke dalam fase perkembangan komunikasi (borderless). International trade dan jaringan pasar global maupun regional telah memberikan karakter kelas, di mana globalisasi telah menjadi arena bagi konflik perdagangan dan ekonomi.
“Modern teknologi dengan dan menjadi nampak dampak perekonomian tersebut secara nyata dengan adanya para investor asing yang menanamkan modal di wilayah Indonesia,” tuturnya.
Secara umum terdapat pada beberapa sektor investasi asing antara lain; pertambangan 4,4 milliar USD, suplai listrik, gas, air 4,2 milliar USD, real estate, industrial elektronik 3,8 milliar USD dan lain sebagainya. Besarnya investasi yang ditanamkan oleh investor adalah bukti dan sebagai indikator bahwa negara Indonesia memiliki kondisi situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.
“Pilkada Serentak berjalan dengan aman, lancar dan damai, hal ini menjadi indikator bahwa masyarakat Kalimantan Barat menginginkan kedamaian, para invertor dapat tenang menanamkan modalnya di Kalimantan Barat,” tegasnya.
Sejalan dengan banyaknya investasi yang ditanamkan, tentunya juga melibatkan banyak tenaga kerja asing yang datang ke Indonesia guna mendukung pelaksanaan investasi.
Pada kesempatan yang sama Bupati ketapang, Martin Rantan SH menyampaikan bahwa di kabupaten ketapang terdapat para inventor dari beberapa negara dari berbagai sektor pertambangan dan perkebunan dan industri dengan tingkat pertumbuhan ekonomi selalu naik setiap tahunnya sehingga Kab. Ketapang ada pada peringkat ke-28 tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
“Untuk itu sengaja acara ini juga kami kemas seperti di istana dengan mengumandangkan lagu nasional, mengucap teks pancasila, UUD 1945 dan Sumpah pemuda sehingga kita semua yang hadir disini bisa tergugah rasa nasionalismenya dan mengetahui identitas bangsa indonesia,” tutup Martin Rantan. (das)