BANYUWANGI, REPORTASE – Sebuah Ajang sport tourism Banyuwangi Ijen Green Run digelar untuk pertama kalinya. Ratusan peserta baik dari luar negeri maupun pelari nasional turut berkompetisi. Ajang yang baru pertama kali digelar ini dibuka langsung oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (3/12).
“Selamat berlomba untuk semua peserta. Selamat menikmati suasana pegunungan Ijen yang hijau dan segar,” ujar Bupati Anas saat membuka acara.
Even kali ini, diikuti sejumlah pelari internasional dan nasional. Salah satu pelari internasional yang ikut lomba kali ini adalah Lorrenz Royken (40) asal Belgia. Lorrenz yang tergabung dalam komunitas lari Bali Hush, mengambil rute Ijen Green Run sepanjang 25 KM. Sebelumnya Lorrenz baru saja mengikuti lomba lari sejenis di Bali.
“Saya bersama beberapa teman mengikuti acara ini. Sangat menarik karena diselenggarakan di area Ijen, semoga saya bisa jadi pemenangnya,” kata Lorrenz.
Lomba ini juga diikuti para penggemar olahraga lari dari berbagai kota di Indonesia. Mereka ada yang dari Jakarta, Denpasar, Surabaya, Bekasi, Samarinda, Bogor akan turun dalam perlombaan trail run ini.
“Tak ketinggalan pula, pelari dari kota di sekitar Jawa Timur juga akan ambil bagian,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pemuda dan Olahraga Wawan Yadmadi.
Salah satu pehobi lari dari luar kota yang iku adalah Imam Muslih yang tergabung dalam Ikatan Atletik Horizon Jombang. Imam yang telah menekuni trail run selama tiga tahun terakhir ini menyatakan merasa tertantang menjajal rute Ijen.
“Kemarin saya ikut trail run di Kediri menjajal Kelud. Sekarang saya penasaran turun di Banyuwangi, lari di Ijen,” ujar Imam yang di turun di kelas 25K. Imam hadir bersama 2 pelari asal Jombang lainnya.
Banyuwangi Ijen Green Run memadukan konsep olahraga lari dengan rute alam bebas (trail run) di kaki Gunung Ijen. Para pelari akan melintasi lereng, perkebunan, menyeberangi sungai dengan latar pegunungan Ijen yang menjulang gagah. Para pelari dalam even sport tourism ini tak hanya disuguhkan bentang alam yang hijau dan menakjubkan, suguhan kultur kehidupan ala masyarakat pegunungan juga akan menambah keeksotisan.
Lomba ini terbagi dalam tiga kategori, yakni kelas 6 KM, 12 KM hingga 25 KM. Para pelari akan merebutkan hadiah total senilai Rp 48 juta. ( ASY).