Sampit, Reportasenews.com – Salah satu ide dan terobosan kreatif dilakukan Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Kalimantan Tengah dengan meluncurkan Kapal Melek Huruf. Kapal ini untuk mendorong minat baca di kalangan pelajar dan masyarakat pesisir di Kalimantan Tengah.
Kapal ini, nantinya diharapkan dapat menjangkau ke seluruh pelosok Kalimantan Tengah yang selama ini sulit diakses bagi perpustakaan daerah.
“Kapal Melek Huruf ini salahsatu gagasan kami untuk melayani masyarakat di pesisir sungai dan pantai di Kalimantan Tengah. Kapal Melek huruf adalah sebutan saja. Sesungguhnya kapal ini adalah kapal patroli namun kita sediakan fasilitas pendukung, seperti tenaga guru bantu serta taman membaca serta buku-buku dari sumbangan masyarakat dan pihak lainnya,” kata Direktur Direktorat Pol air Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Badarudin kepada Reportasenews.com, Rabu (15/2).
Kapal-kapal patroli yang disediakan sebagai Kapal Melek Huruf ini adalah Kapal C2 sebanyak 6 kapal dan kapal C3 sebanyak 17 kapal. Kapal-kapal ini selain melakukan patroli, lanjut Badarudin, juga diberdayakan sebagai taman baca dilengkapi perpustakaan dan tenaga pengajar.
“Program ini sebenarnya telah digulirkan sejak akhir 2015, dan digalakkan kembali sejak 2016. Dan pada tahun ini, program gelora minat baca ini akan semakin ditingkatkan dengan melauching program Pondok baca yang akan digelar 28 Februari mendatang,” ujarnya.

Anak-anak di pesisir senang membaca buku di kapal patroli
Badarudin menjelaskan di setiap masing-masing kapal dilengkapi fasilitas tenaga guru bantu berjumlah mulai dari 4 tenaga guru bantu hingga 6 tenaga guru bantu serta perpustakaan lengkap.
“Seluruh pelayanan ini kita berikan gratis. Untuk kelengkapan buku-buku ini sudah memadai, karena sarana buku ini diperoleh dari bantuan masyarakat, relawan, serta keluarga besar Ikatan Putra putri Polri di Kalimantan Tengah,” sebutnya.
Fasilitas Pondok Baca yang akan digulirkan untuk pertama kali di 3 Kabupaten yakni di Kabupaten Kota Warigin Barat, Markas Unit kumai, Kabupaten Kotawaringin Timur di Samuda Sampit, dan di kabupaten Kapuas di Palangko Lama.
“Fasilitas taman baca ini kita buat senyaman mungkin untuk anak-anak yang bisa meningkatkan minat baca baik di ruang tertutup maupun terbuka di kapal,” terangnya
Pelayanan kapal melek huruf dan pondok baca ini untuk sementara waktu difokuskan bagi masyarakat serta anak-anak di pesisir Pantai dan aliran sungai namun tidak menutup kemungkinan dikembangkan di kawasan lainnya.
“Ini wujud edukasi dan pelayanan kita kepada masyarakat, agar tidak ada lagi anak-anak atau masyarakat yang masih buta huruf,” tutupnya. (ds)