TASIKMALAYA, REPORTASE – Sepasang bayi kembar siam lahir secara normal di kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Â kini kondisi kedua bayi kembar siam tersebut masih kritis dan dibantu alat pernapasan.
Menurut Haeruman, Orang tua bayi kembar siam warga kampung Sukahurip, Desa Madyasari, Kecamatan Cinenam, Kabupaten Tasikmalaya, kedua anaknya lahir awal di rumahnya dengan bantuan seorang bidan Desa.
Haeruman dan istrinya tidak menduga bahwa anak yang dikandungnya kembar siam.
“Lahir normal di rumah, itu juga dibantu bidan. Cuma baru keluar yang satu, langsug dibawa ke rumah sakit tadi malam. kalau seperti ini ga mengira, kalau kembar sih udah curiga. cuma ga sangka saling dempetan seperti sekarang,” kata Haeruman, Rabu (30/11).
Kini kondisi bayi kembar siam yang diberi nama Fatimatu Zahra dan Fatimatu Nisa oleh kedua orang tuanya ini, masih kritis. Selain berat badan kedua bayi ini hanya 3 kg, juga bagian dada sampai perut rapat saling berhubungan.
Haeruman dan erni yang hanya mengandalkan jadi buruh tukang jahit keliling, tidak sanggup membiayai operasi untuk memisahkan bagian tubuh kedua buah hatinya.
Mahbub Pedit, Dokter spesialis anak di rumah sakit umum dokter Soekarjo Tasikmalaya, yang menangani kedua bayi kembar siam tersebut mengatakan belum bisa memastikan secara pasti organ tubuh bagian dalam yang menyatu dikedua bayi kembar siam tersebut, namun dipastikan detak jantun yang terekam visual alat medis ada dua.
“Untuk organ yang nempel, dari jantung keliatan dari detaknya ada dua. untuk organ dalamnya belum bisa dipastikan apakah ada perlengketan dilivernya atau diginjalnya atau di ususnya karena nempelnya bagian didada atau di perut. untuk tali pusar hanya satu,†kata Mahbub kepada wartawan di ruang NICU RSUD dr Soekarjo Tasikmalaya.
Pihak rumah sakit umum dokter sukarjo kota tasikmalaya, akan menyerahkan sepenuhnya ke Rumah Sakit Hasan Sadikin untuk penanganan operasi pemisahan bagian tubuh kedua bayi kembar siam tersebut.
“Untuk tindakan depinitive operasinya tidak mungkin di rumah Sakit Dokter Sukarjo, jadi memang ini direncanakan untuk dirujuk. Memang melihat kondisi bayinya sekarang ganguan napas, itu kita harus melakukan stabilasasi terlebih dahulu sampai memungkinkan bayi ini untuk melakukan transportasi ke rumah sakit rujukan yang memang biasanya paling ke dekat ke bandung yaitu ke rumah Sakit Hasan Sadikin,” tegas Budi Trimadi kepala bagian pelayanan RSUD dr Soekarjo. (AP)