PROBOLINGGO, REPORTASEÂ – Sebuah terobosan dilakukan oleh siswa SMA Nurul Jadid, Paiton, Kabupaten Probolinggo. Sekelompok siswa jurusan IPA dan IPS ini mampu merakit komponen untuk meyalakan lampu melalui pesan singkat atau SMS.
Inovasi ini dibuat menggunakan komponen bekas, dari alat-alat elektronik tak terpakai. Alat utamanya adalah print circuit board atau (PCB), yang berfungsi sebagai wadah komponen eletronika. Selain itu terdapat micro sebagai otak pengendali, relay sebagai saklar otomatis, modem untuk mengantarkan sms, serta serial yang menjadi penghubung antara micro dan modem.
Dari seluruh komponen ini, hanya modem berikut nomor operator selular yang dibeli dengan biaya tak lebih dari Rp 500 ribu. seluruh komponen kemudian dirakit, dimana sinyal hp ditransformasi menjadi energi listrik, melalui modem, serial dan micro sebagai otak kontrol.
“Dengan mengirim sms on9 ke nomor operator Modem, lampu listrik sudah bisa dihidupkan. Sebaliknya sms of9 berfungsi mematikan daya listrik. Adapun tarif sms, menyesuaikan ketentuan operator seluler,†kata Muhammad Nur Ilham Mubarok, pembuat alat kontrol hemat listrik jarak jauh saat ditemui di sekolah, Senin (21/11).
Ide menciptakan alat kontrol listrik ini kata Nur Ilham, yang duduk dibangku SMA Nurul Jadid, jurusan Sains Matematika ini berawal, dari maraknya penggunaan lampu diruang sekolah, yang setiap hari jarang dimatikan meski sedang tidak berlangsung proses belajar mengajar.
Sementara menurut  Afandi, guru pembina, selain lampu, teknologi ini juga dapat mengendalikan saklar perangkat elektronik lain seperti kipas angin, televisi, bahkan kran air. Dengan kekuatan maksimal 8 ampere, baik aliran listrik bersistem paralel maupun seri.
Kini warga maupun pelaku usaha, dapat mengendalikan pemakaian listrik dari jauh, tanpa harus ke saklar langsung, sepanjang masih terjangkau sinyal operator seluler.(dic)