Jakarta, reportasenews.com – Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK) Gardi Gazarin meminta masyarakat tidak terprovokasi dengan merebaknya isu-isu komunisme yang sengaja diembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dia menilai isu tersebut dapat merusak tatanan Kamtibmas.
“Terutama dalam masa pandemi COVID-19 ini, yang sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan ekonomi. Kehidupan sosial saat ini menjadi panas dan mudah terprovokasi hingga rusaknya Kamtibmas di tengah-tengah kehidupan kita berbangsa dan bernegara,” kata Gardi Gazarin dalam pernyataan persnya kepada awak media di Jakarta, Senin (15/6/2020).
Gardi menyoal isu komunisme tersebut terkait dengan proses penggodokan Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dalam Rapat Paripurna DPR RI.
Dia menyebut isu-isu komunisme dengan lambang Palu Arit saat ini bermunculan di sejumlah daerah dan menjadi viral di media sosial. Dia berharap fenomena ini tidak merusak tatanan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
“Saya berharap Polri dan TNI benar-benar dapat menangani munculnya isu-isu komunisme di sejumlah daerah dan sebelumnya terdapat lambang Palu Arit di sepatu dapat ditangani secara profesional hingga tidak membuat kekacauan di masyarakat,” ungkap Gardi.
“Khususnya Polri, kita minta untuk profesional dan tegas menangani munculnya isu-isu komunis. Bila terdapat orang yang sengaja menyebarkan lambang komunis untuk tujuan tertentu, harus ditindak tegas. Jangan sampai rakyat melakukan tindakan sendiri-sendiri, karena dapat membuat kekacauan Kamtibmas,” imbuh wartawan senior ini.
Gardi menegaskan, Kamtibmas yang sampai saat ini masih kondusif harus dipertahankan. Polri tidak boleh diam saja melihat keresahan dan kegaduhan masyarakat dengan munculnya isu-isu komunisme di negeri ini.
Politisi Partai Hanura ini mengatakan ICK tidak akan tinggal diam jika Kamtibmas terganggu di tengah-tengah masyarakat.
“Kamtibmas merupakan ujung tombak dari semua tatanan kehidupan bangsa. Ekonomi, sosial, budaya, dan pembangunan tidak ada artinya atau tidak akan bisa berlangsung baik jika Kamtibmas terganggu. Suatu negara yang Kamtibmasnya terganggu tidak bisa melakukan apa-apa untuk membangun bangsa dan negaranya,” ucap mantan Ketua Forum Wartawan Polri (FWP) ini. (Tjg/Sir)