Jakarta, reportasenews.com-Tiga calon gubernur DKI Jakarta yang sedang kampanye merebut hati pemilihnya ternyata punya cara sendiri-sendiri dalam memberantas korupsi. Ada yang jual konsep, berikan bukti dan kesantunan sebagai cara berantas korupsi.
Dalam kampanye Jumat (9/11) di Jakarta, mereka menyampaikan versinya masing-masing.
Yuk lihat visi masing-masingnya.
Calon gubernur DKI nomor urut 2, Basuki T Purnama (Ahok) menceritakan bagaimana kelakuan ‘nakal’ PNS DKI sebelum dirinya menjabat sebagai gubernur. Menurut Ahok, dulu para PNS sangat mudah sekali mempermainkan uang rakyat dan juga memdapatkan komisi dari pihak lain.
Begitu Ahok menjadi Gubernur DKI, dia langsung menghapuskan segala bentuk dan potensi yang bisa dilakukan oleh para PNS di DKI. Dirinya juga bekerjasama dengan pihak lain untuk memgawasi keuangan dan transaksi para pejabat pemerintah.
“Makanya waktu saya di DKI semua uang saya buka dengan baik. Dari mana datang dan pajaknya. Pejabat lurah dan camat dulu enggak perlu lapor LHKPN. Sekarang semua saya paksa semua harus lapor. Kita kerjasama dengan KPK, BPK dan PPATK,” kata Ahok kepada para pendukungnya di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12).
Calon Gubernur DKI Agus Yudhoyono mempunyai cara untuk mencegah terjadinya korupsi di pemerintahan DKI jika terpilih nanti. Agus ingin pembangunan di Jakarta benar-benar tanpa korupsi.
“Semangat anti korupsi harus menjadi spirit bagi semua pejabat publik, semua birokrasi. Kita inginkan benar-benar pembangunan ini bisa dilakukan tepat sasaran tanpa penyelewengan termasuk juga korupsi,” kata Agus di Kembangan Utara, Jakarta Barat, Jumat (9/12).
Menurut Agus, korupsi hanya akan memperkaya sebagian kelompok dan merugikan negara, khususnya Jakarta dan warganya apabila terjadi korupsi di wilayah yang akan dipimpinnya nanti apabila menang di Pilkada DKI 2017.
“Harus dibentuk mekanisme yang semakin transparan, akuntabel. Informasi dibuka setransparan mungkin kepada publik sehingga semuanya dapat mengawasi seluruh pembangunan dan penggunaan APBD yang memang seharusnya untuk rakyat,” ujar Agus kepada wartawan.
Cagub Anies Baswedan mengatakan ada tiga hal yang akan dilakukan untuk menunjukkan komitmen antikorupsi. Hal tersebut adalah upayanya membangun kepercayaan masyarakat terhadapnya.
“Pertama, kami melaporkan pengeluaran kampanye kita. Kami siap transparan kami siap terbuka. Kedua, kami akan memberikan ruang partisipasi, membangun integritas dengan partisipasi publik. Ketiga, kami akan mengkampanyekan cerita baik tentang usaha orang yang melawan antikorupsi,” jelasnya.
Anies menuturkan kunci dari pemberantasan korupsi adalah membangun integritas yang baik. Ia akan berkomitmen dalam pemberantasan korupsi yang berbasis sistem akan mencegah semua praktek korupsi yang ada.
“Membangun pencegahan antikorupsi dengan integritas. Dan itu melalui sistem. Jangan anggap hanya dengan membentak-bentak dapat memberantas. Artinya dibangun sistem yang transparan. Kami akan membuat APBD Jakarta transparan dan dapat diakses publik,” katanya (dar/der/dor)