Pekalongan, reportasenews.com – Sebuah Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini, tidak mempunyai gedung sekolah sejak November 2016 lalu.
Ya, akibat digusur untuk pembangunan jalan tol Pemalang-Batang, SDN Purwodadi, di Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, terpaksa mengungsi ke beberapa tempat, untuk kegiatan belajar mengajarnya.
Kepala SD Negeri Purwodadi, Damiri, menjelaskan, perintah pengosongan sekolah tersebut sudah turun sejak tanggal 7 November 2016 lalu. Namun, pihaknya baru memindahkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di balai desa setempat pada 9 November 2016.
“Karena ada perintah pengosongan dan kami belom punya gedung, akhirnya kami dapat tumpangan sementara di 3 tempat, di balai desa, di paud dan TPQ,” jelas Damiri.
Menurut Damiri, saat disuruh pindah dan mengkosongkan sekolah, dirinya yakin sudah ada gedung sekolah yang baru, namun ternyata belom ada.
Gedung pengganti sendiri baru dilakukan proses pembebasan lahan Januari 2017 mendatang.
“Bulan Maret baru mulai pembangunan, dan perkiraan Agustus 2017 baru selesai dan siap digunakan,” jelasnya.
Karena masih terlalu lama memiliki gedung sekolah sendiri, Damiri kerap diprotes para orang tua murid.
“Ya diprotes terus sama mereka. Mau bagaimana lagi,” keluhnya.
Ratusan siswa SD yang berjumlah 146 ini, mengaku sedikit terganggu, karena dirasakan kurang nyaman saat Kegiatan Belajar Mengajar, lebih-lebih saat ini tengah Ujian Tengah semester yang akan dilaksanakan sejak Senin (5/12) hingga Sabtu (10/12) nanti.
Dengan berbagi ruangan berdesak-desakan, dirasakan kurang nyaman untuk KBM, bahkan untuk konsentrasi saat ujian seperti saat ini.
Fahmi Muzaki (7), salah satu siswa kelas mengakui kurang nyaman dengan kondisi saat ini.
“Kurang nyaman, berdesak-desakan, sempit, dan ramai juga,” Katanya.
Fahmi berharap, bersama teman-teman lainnya, mempunyai gedung sekolah sendiri agar kegiatan belajar tidak terganggu. (RB)