KEDIRI, REPORTASE – Tidak seperti biasanya, pada hari ini, Minggu (20/11) pagi, sejumlah kegiatan digelar di kawasan jantung kota, mulai dari Balai Kota Kediri digelar sepeda santai sepanjang Jl. Basuki Rahmat digelar pameran UMKM dan Fashion Week hingga Jl. Dhoho yang digelar Car Free Day (CFD).
Sejumlah pengguna jalan terpaksa putar balik dan kebinggungan karena tidak adanya rambu – rambu atau barikade untuk pengalihan arus. Demikian juga dialami Ketua Komisi A dari Fraksi PDI Perjuangan, Harianto.
“Iki opo omah e walikota, kok kabeh – kabeh ditutupi, terus aku terno lewat dalan e ndi ben iso muleh (Ini apa rumahnya walikota, kok semua jalan ditutup dan saya tolong ditunjukkan jalan untuk bisa pulang ke rumah,red),†kata Harianto, saat dihalang – halangi sejumlah petugas keamanan dan anggota Satpol PP Kota Kediri.
Memang, pada akhir pekan ini Kota Kediri digelar sejumlah acara dan berada di kawasan jantung kota. Para pengguna jalan termasuk sepeda onthel hanya bisa mengeluh saat petugas melarang untuk melintas jalan yang menuju Balai Kota atau Jl. Dhoho.
Kabag Humas Protokol, Apip Permana menjelaskan bahwa pihak pemerintah kota telah jauh – jauh hari memasang pengumuman atas acara ini.
“Lewat media online dan sejumlah bando telah kita pasang,†jelas Apip mengaku tidak tahu atas kejadian dialami Ketua Komisi A.
Begitu juga, Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengaku tidak tahu bila di tengah – tengah acara pameran busana berada tepat di Hotel Merdeka ini, terdapat wakil rakyat yang berusaha melintas dengan naik sepeda.
“Oh yaa,†jelas Mas Abu, jawaban singkat dari Walikota Kediri.
Harianto pun terlihat sempat ngeyel kepada sejumlah petugas yang menghalanginya, menurutnya harus ada jalur alternatif bagi pesepeda daripada harus memutar.
“Saya kira hanya acara gowes, biasanya kita melintas saat CFD tidak ada masalah. Bila melintas di halaman rumah walikota mungkin kita dilarang, lha ini kita lewat jalan hotel pun juga dihadang. Harusnya panitia pasang barikade dan menurunkan sejumlah anggota yang mengatur lalu lintas, juga perlu dipikirkan hak dari pesepeda. Bukannya ditutup total, terus kita suruh mengalah,†tegas Ketua Komisi A. (nng)