JAKARTA, REPORTASE-Aksi bersih gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango . berhasil menurunkan sampah plastik hingga 1 ton.
“Jumlah itu sesuai dengan target awal,†kata Ketua Umum TRAMP kepada RN, di Jakarta.
Selama dua hari satu malam, 400 peserta Sumpah Pemuda Bersih Gunung mengikuti kegiatan yang diinisiasi organisasi pendaki gunung, Top Ranger Mountain Pathfinder (TRAMP) bersama Korps Marinir di Gunung Gede-Pangrango, Bogor.
Beberapa di antara para peserta itu terdapat lanjut usia dan anak-anak kecil. Tapi semangat mereka tak kalah dengan anak-anak muda.
Hujan yang terus mengguyur sejak awal pendakian pada Sabtu (29/10) jelang siang, tak menyurut semangat para peserta meski harus membawa beban keril berisi peralatan logistik dan kebutuhan pribadi masing-masing. Mereka yang ikut kegiatan ini gabungan unsur pelajar, organisasi pendaki gunung, marinir, dan masyarakat umum.
Jalur setapak bebatuan sesekali menanjak, agak curam dan berkelok. Di sekeliling akar-akar pepohonan besar menjuntang. Tak sampai 30 menit tiba di Telaga Biru (1575 mdpl). Ini shelter kedua dari pintu masuk posko pendakian sebelum menuju shelter Rawa Panyangcangan. Beberapa peserta memilih rehat sejenak sembari menghabiskan bekal makan siang mereka begitu tiba di Rawa Panyangcangan (1625 mdpl), lainnya lanjut perjalanan.
Langit mulai berangsur gelap. Siap-siap penerangan, entah itu senter atau headlamp. Sementara hujan terus mengguyur lebat. Beruntung jika jas hujan/raincoat yang dikenakan tidak membuat pakaian ikut basah. Kian malam, udara kian dingin dan menusuk. Pilihannya tetap jalan atau buka tenda. Perjalanan menuju Alun-Alun Mandalawangi, puncak Pangrango, masih jauh dari Kandang Badak maupun Kandang Batu. Dua titik ini biasanya jadi area berkemah karena dekat dengan sumber air.
Kendala cuaca juga tak lepas dari kondisi peserta yang rata-rata masih tergolong remaja. Berbagai keluhan muncul mulai sakit karena kaki keseleo, lelah, sampai kedinginan (hiportemia). Panitia pun dituntut sigap. Tak jarang personil Korps Marinir yang juga terlibat dalam kegiatan ini turun langsung memberi bantuan, bahu membahu dengan panitia TRAMP.
Sekitar pukul 11 siang, para peserta termasuk personil marinir langsung bergegas turun dari Alun-Alun Mandalawangi menuju posko Cibodas sembari memunguti sampah-sampah yang berserakan di perjalanan.
Peserta  antusias terlibat dalam aksi bersih gunung ini. Hingga timbangan pada pukul 9 malam, tercatat sudah 1 ton lebih sampah yang dibawa turun peserta dari puncak Pangrango hingga posko awal melebihi target.
Sebelumnya Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf Angkatan Laut Mayjen TNI Tommy Basari Natanegara mengajak generasi muda untuk tetap menggelorakan semangat Sumpah Pemuda.
“Tantangan berbangsa dan bernegara ke depan makin beragam dan kompleks, tanpa ada semangat satu nusa, satu bangsa sulit dihadapi,” kata Tommy yang juga dikenal sebagai tokoh Purwakarta.
Marinir, kata Tommy, sangat mendukung kegiatan peduli lingkungan semacam bersih gunung dan ini baru pertama kalinya bekerja sama dengan organisasi alam. Ia berharap tetap berkelanjutan ke depannya.
“Kegiatan ini yang jelas menunjukkan bahwa TNI bersama rakyat, tidak membeda-bedakan,” tukas Tommy.
Ketua Umum TRAMP Hendrata Yudha menyatakan puas dan bangga dengan keterlibatan Korps Marinir. Karena selama pendakian, banyak pendaki dan Marinir yang saling tolong -menolong dan ramah kepada mereka.
“Ada hubungan yang dekat terjalin, pendaki merasa Marinir itu manusia biasa yang juga punya empati. Selain itu, semangat dan kebanggaan korps mereka menjadi inspirasi pendaki gunung,” tambahnya.[ipey]