Jayapura, reportasenews.com – Pelatihan singkat atau coaching clinic yang digelar Bhayangkara Papua Football Academy (BPFA) dengan melibatkan 1000 anak dari 10 wilayah di Papua mencatatkan rekor baru dan masuk dalam kategori Museum Rekor Indonesia (MURI).
Kegiatan yang berlangsung di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (14/12), itu merupakan kegiatan puncak pencarian bakat-bakat sepakbola usia dini. Tak tanggung-tanggung, BPFA bahkan melibatkan Imran Nahumarury, Firman Utina, Yeyen Tumena dan Jajang Mulyana sebagai mentor.
MURI mencatat kegiatan ini sebagai sebuah rekor baru dengan kategori coaching clinic peserta anak terbanyak di Indonesia.
“Rekor MURI kali ini karena ada satu kegiatan yang berhasil masuk dalam salah satu kriteria MURI yaitu superlative, dimana pada hari ini ada coaching clinic yang melibatkan 1000 anak dan mencatatkan rekor baru untuk MURI yaitu sebagai coaching clinic dengan peserta anak terbanyak,” ungkap Manajer MURI, Triyono.
Dikatakannya, keberhasilan kegiatan BPFA ini mencatatkan kategori rekor MURI, tak lain karena memang sebuah kegiatan seperti ini dengan jumlah yang banyak belum pernah ada di Indonesia, sehingga ini merupakan pencatatan rekor baru untuk MURI.
“Dari kaos yang disediakan panitia sebanyak 1000 telah habis semua dan kita lihat memang begitu banyak anak-anak yang ikut kegiatan ini. Oleh karena itu MURI mencatat kegiatan ini sebagai sebuah rekor,” jelasnya.
Tambahnya, kegiatan ini masuk dalam kategori superlative, dimana MURI sendiri memiliki tolak ukur yang diantaranya terlama, terbanyak dan terpanjang.
“Kita ada tolak ukurnya yang jelas, dan yang lain yaitu belum pernah ada dan unik atau sebuah inovasi baru yang juga bisa dilihat sebagai rekor MURI,” bebernya. (Riy)