Depok, reportasenews.com-Kunjungan Raja Salman ke Indonesia yang menghebohkan dan membuat beberapa kepala daerah di jabodetabek membuat billboard selamat datang, ternyata membuka nuansa politik lokal.
Di Kota Depok, Jawa Barat, pemasangan billboard ukuran besar ucapan selamat datang Walikota Depok dengan logo resminya di Jalan Tol Jagorawi menimbulkan pertanyaan. Sebab, billboard besar dengan tulisan berbahasa Arab itu, hanya menampilkan wajah Walikota Depok Idris Abdul Somad (PKS). Sementara wajah wakilnya, Pradi Supriatna (GerindraI) tidak muncul dalam billboard resmi ini.
Kasak-kusuk di kalangan DPRD Kota Depok, hilangnya wajah Wakil Walikota Pradi Supriatna dalam billboard resmi yang dikeluarkan Pemkot Depok sudah beberapa kali terjadi dan terulang tanpa penjelasan yang masuk akal. Hal ini dianggap tidak menghargai etika ketatanegaraan, dimana pemimpin Kota Depok itu merupakan satu paket yang tak dapat dipisahkan.

Wakil Walikota Pradi Supriatna (Gerindra)
Wakil Walikota Pradi Supriatna mengaku tidak tahu alasan mengapa gambarnya tidak muncul dalam billboard resmi Kota Depok itu.
“Idealnya sih memang begitu (gambar Wakil Walikota ada). Apalagi ada tagline friendly city-nya,” jelas Pradi kepada reportasenews.com, Rabu (1/3) siang.
Anggota Fraksi Gerindra Kota Depok Edi Masturoh tidak membantah “retaknya” hubungan antara Walikota dan Wakil Walikota Depok.
“Bagi kami Fraksi Gerindra cukup ini yang terakhir. Kami selalu menjaga keharmonisan tapi kalau memang terulang kembali. Kami sepakat untuk menentukan sikap. Pradi Supriatna adalah kader terbaik Gerindra Kota Depok sebagai Ketua DPC Gerindra Kota Depok,” ungkapnya kepada reportasenews.com.
Dijelaskannya, semula hubungan kedua pemimpin Kota Depok itu baik-baik saja, namun karena campur tangan orang-orang di sekeliling Walikota Idris Abdul Somad yang dari PKS, perlahan hubungan itu mendingin. Kondisi ini mirip hubungan “panas-dingin” Gubernur Jawa Barat Aher (PKS) dan Wakilnya Dede Yusuf (Demokrat), yang akhirnya saling menjatuhkan dan pecah kongsi.
“Tingkat egois kiri kanan pak wali-nya terkadang lepas kendali, “ jelas Edi Masturoh. (tat)