Menu

Mode Gelap

Daerah · 23 Sep 2019 17:05 WIB ·

BKSDA Ketapang Selamatkan Satu Individu Orangutan dari Kebakaran Hutan


					Balai Konservasi Sumber Aaya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Ketapang bersama Yayasan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan di kebun karet milik warga Perbesar

Balai Konservasi Sumber Aaya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Ketapang bersama Yayasan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan di kebun karet milik warga

Ketapang, reportasenews.com – Kebakaran hutan dan lahan menjadi perhatian bagiseluruh masyarakat Indonesia. Ketapang adalah salah satulokasi yang paling terdampak oleh asap. Dilansir dari LAPAN, berdasarkan pantauan satelit NOAA dengantingkat kepercayaan 70% terdapat lebih dari 1400 titikpanas di seluruh kabupaten Ketapang selama bulanSeptember ini. Kabut asap yang dihasilkan dari kebakaranini mengganggu kegiatan sekolah, penerbangan danaktifitas masyarakat.

Tidak hanya manusia yang menjadi korban langsungdari karhutla, rumah dan habitat orangutan di lahan gambut juga turut terbakar di seluruh Kalimantan. Akibatnya, sejumlah orangutan menjadi korban. Kehilangan rumahbagi orangutan mengakibatkan orangutan juga kehilanganruang gerak dan makanan. Jika orangutan tidak diselamatkan, mereka bisa mati kelaparan. Seringkaliorangutan yang kehilangan tempat tinggal ini terpaksamasuk ke kebun warga untuk mencari makan, di sinilahorangutan menghadapi satu ancaman lagi: konflik denganmanusia.

Balai Konservasi Sumber Aaya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah (SKW) 1 Ketapang bersama Yayasan IAR Indonesia kembali menyelamatkan satu individu orangutan di kebun karetmilik warga di Desa Kuala Satong, Kecamatan Matan HilirUtara, Kabupaten Ketapang, Sabtu (21/9). Orangutan yang diberi nama Jerit ini berjenis kelamin jantan dandiperkirakan berusia 7 tahun.

Sebelumya, masyarakat kebun Kuala Satong serta timpatroli OPU dari IAR menemukan satu orangutan remajayang sudah lama dilaporkan oleh pemilik kebun karet“Kami mempunyai kerjasama yang baik dengan petani dan masyarakat di areal landscape Gunung Palung-SungaiPutri” ujar Argitoe Ranting, Manager Lapangan IAR Indonesia. “Dengan kerjasama seperti ini, orangutan masihbisa diselematkan, dan tidak disakiti oleh para masyarakatdi sini. Tetapi karena hutan di sekitar kebun sudah terbakarsemua, kita tidak ada alternatif, dan orangutan ini harusditangkap dan ditranslokasi ke hutan yang aman,”tambahnya

Di daerah Kuala Satong, Ketapang, yang berbatasandengan Taman Nasional Gunung Palung, dulunya juga banyak hutan dan habitat orangutan. Akibat pembukaanlahan yang dikonversi menjadi sawit dan kebakaran hutan,habitat orangutan semakin mengecil. Kebakaran hutan di daerah Kuala Satong sangat luas dan menyebar. Kebakaranhabitat yang luas inilah yang mendorong orangutan masukke kebun warga dan menimbulkan konflik manusia-orangutan. Orangutan yang masuk ke kebun bisa merusakkebun untuk mencari makan dan pada akhirnya, manusiajuga yang turut dirugikan. Karena itulah, meskipuntindakan penyelamatan ini adalah opsi terakhir, hal iniharus dilakukan untuk mencegah kerugian baik dari sisimanusia maupun satwa liar.

Menghadapi situasi ini, IAR Indonesia bersamaBKSDA menerjunkan tim penyelamat untuk mengevakuasianak orangutan ini. Karena orangutan ini merupakanorangutan liar, maka tim penyelamat menggunakan senapanbius untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketika dibius, kondisi orangutan remaja ini cukupmemprihatinkan, selain sangat kurus dan mengalamidehidrasi, tim penyelamat juga menemukan lukamembusuk yang melingkar di kaki kanannya akibat lilitantali jerat.

“Ini sudah kali kedua kami menemukan orangutanyang terjebak jerat di lokasi sekitar disini. Dulu pada tahun2012, kami juga menyelamatkan satu orangutan yang karena jerat, lukanya sangat parah sehingga tangannyaharus diamputasi,” jelas Argitoe. “Orang memang tidakmemasang jerat untuk menangkap orangutan, tetapikejadian seperti ini sangat memungkinkan, dan jikaorangutan ini tidak kami selamatkan hari ini, mungkindalam berapa hari, infeksi alibat luka jerat bisa fatal juga,”tambahnya.

Saat ini Jerit berada di dalam penanganan tim medisIAR Indonesia. Mereka melakukan perawatan dan pengobatan yang diperlukan dan akan memastikan kondisikesehatannya sudah membaik. (das)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Merasa Tak Adil, Puluhan Nakes RSUD Ahmad Ripin Muaro Jambi Datangi Kantor Bupati

3 Oktober 2024 - 19:12 WIB

4 Pemuda ditetapkan sebagai Tersangka Penganiayaan Anak hingga Tewas karena Mencuri

3 Oktober 2024 - 18:43 WIB

Minati Produk Batik Sawit Smart Batik, Thomas Djiwandono: Produknya Bagus dan Harus Terus Dikembangkan

3 Oktober 2024 - 18:31 WIB

Polisi : Depresi Akibat Masalah Ekonomi, Motif Wanita Muda Akhiri Hidup Loncat dari Lantai 3 Mall

3 Oktober 2024 - 14:43 WIB

Wanita Tewas Jatuh dari Lantai 3 GAIA Mall Kubu Raya, Polisi Selidiki Motif di Balik Tragedi

2 Oktober 2024 - 10:36 WIB

Tiga Hari dalam Pencarian, Penjual Sayur yang Tenggelam di Sungai Melawi Ditemukan Tewas

28 September 2024 - 18:41 WIB

Trending di Daerah