Jambi, reportasenews.com – Guna penanganan kebakaran lahan dan hutan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi mengajukan bantuan enam helikopter ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Keenam bantuan helikopter yang diajukan itu terdiri atas dua helikopter patroli dan empat helikopter water bombing.
“Bantuan helikopter ini untuk menjangkau penanganan dan memantau karhutla yang ada di wilayah sulit dijangkau dengan jalur darat,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Jambi Andre Eko Rinjani di Jambi, Selasa.
BPBD Jambi juga akan menambah wilayah yang rawan bencana dari sebelumnya berjumlah delapan kabupaten, kini menjadi 10 kabupaten/kota.
Dua daerah yang masuk dalam penambahan ini adalah Kerinci dan Sungai Penuh.
“Karena Kerinci dan Sungai Penuh yang semula tidak dianggap rawan karhutla ternyata terjadi kebakaran,” katanya, dikutip dari antaranews.com.
Selain itu, jumlah posko karhutla diperkirakan juga akan bertambah. Sebelumnya terdapat 59 posko karhutla yang bertujuan untuk patroli, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar.
Penetapan lokasi posko karhutla ini, kata dia, disesuaikan dengan lokasi yang kerap terjadi bencana kebakaran lahan.
Status Siaga Darurat Penanggulangan Karhutla di Provinsi Jambi berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor 533 tahun 2024,terhitung mulai 19 Juli sampai 31 Oktober 2024, diharapkan seluruh Bupati/Wali Kota se-Provinsi Jambi, TNI-Polri, BPBD, Manggala Agni, serta seluruh pemangku kebijakan untuk dapat menggerakkan seluruh sumber daya dan kemampuan dalam penanggulangan karhutla di Provinsi Jambi. (bud)