BPH Migas, PT. Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, dan Kementerian ESDM meresmikan 11 lembaga penyalur BBM satu harga di Alor, NTT
Alor, Reportasenews.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meresmikan 11 lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM) satu harga di Kampung Hula, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut, Kecamatan Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (24/11).
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurahman kepada wartawan di Alor, Jumat mengatakan bahwa dari 11 lembaga penyalur BBM satu harga itu 10 berada di wilayah NTT sementara satunya berada di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
“Banyaknya lembaga penyalur yang menerapkan BBM satu harga di NTT membuktikan bahwa memang NTT masih kurang SPBU BBM satu harga,” katanya.
Saleh mengatakan bahwa banyaknya lembaga penyaluran BBM satu harga yang dibuka di wilayah NTT, adalah permintaan dari Kepala Daerah masing-masing daerah.
Hal tersebut sesuai dengan peresmian BBM satu harga yang dilakukan serentak untuk wilayah NTT di Kabupaten Alor.
Dirinci Saleh, sampai dengan Nopember 2023 sudah ada 503 penyalur BBM yang diresmikan dari target 583 hingga tahun 2024. “Sekrang sudah terbangun 503 dan target sampai 2024 ada 583,” ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasihnya kepada Pertamina yang selama ini selalu menyalurkan BBM baik yang satu harga hingga ke wilayah pelosok.
“Jika tidak ada Pertamina yang membawa BBM ke pelosok-pelosok daerah maka akan tidak ada BBM satu harga,” ujar dia.
Dia merincikan sejumlah lembaga penyaluran BBM satu harga yang diresmikan antara lain di Maronge, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Sementara itu 10 lagi di wilayah NTT yakni dua di kabupaten Kupang, yang tersebar di Amfoang Selatan, serta Kupang Barat. Kemudian satu di Kabupaten Alor, kabupaten Rote sementara di Kabupaten Timor Tengah Selatan ada dua wilayah yakni di wilayah Boking dan Mollo Utara.
Selain itu dalam kesempatan tersebut juga diresmikan lembaga penyalur di Kabupaten Negekeo, Kabupaten Lembata, Manggarai Barat, serta wilayah Sumba Tengah.
Saleh juga menambahkan keberadaan BBM satu harga tentunya mampu membuka titik perekonomian baru bagi masyarakat di daerah pelosok.
Investor yang membuka BBM satu harga di desa Alor Besar tersebut Surya Wonotirto mengaku bahwa sudah tiga SPBU yang menerapkan BBM satu harga yang dibuka di wilayah pelosok itu.
Pembukaan sejumlah SPBU yang menerapkan BBM satu harga itu berkat adanya dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Alor.
“Saya juga membuka penyaluran BBM satu harga karena menjalankan program pemerintah soal BBM satu harga untuk membantu masyarakat di daerah ini,” ujar dia.
Terkait untung rugi, Surya mengaku tak memikirkan hal tersebut. Karena dia hanya membantu pemerintah. Dan dia juga mengaku soal untuk rugi merupakan target jangka panjang. (eba)