Menu

Mode Gelap
Arus Mudik Lebaran di Pelabuhan Dwikora Pontianak Mulai Padat

Daerah · 20 Jan 2023 18:01 WIB ·

Bupati Muda Mahendrawan Takjub Lihat Lampion Raksasa di Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie


					Bupati Muda Mahendrawan Takjub Lihat Lampion Raksasa di Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie Perbesar

Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan pemasangan dua lampion berukuran raksasa dan banya masyarakat yang ingin berfoto dengan latarbelakang lampion raksasa ini. (foto Adi Saputro).

 

Kubu Raya, Kalimantan Barat, reportasenews.com – Semarak Imlek 2574 merupakan perayaan tahun baru yang selalu ditunggu warga etnis Tionghoa di manapun. Dalam penanggalan Kongzii, perayaan Imlek selalu identik dengan lampion – lampion yang didominasi warna merah terang.

Begitu juga di Desa Sungai Kakap Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Perayaan Imlek tahun ini dipastikan lebih meriah.Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie, Sungai Kakap salahsatu vihara terbesar dan tertua ini kembali memasang dua lampion berukuran besar.
Lampion ini dibuat dari bambu dan kertas pilihan yang dikerjakan selama dua bulan dengan biaya pembuatannya mencapai Rp 18 juta.
Imlek 2574 kongzii akan jatuh pada tanggal 22 Januari 2023 mendatang. Tinggal menghitung hari, semarak Imlek di kota Pontianak maupun kabupaten Kubu Raya sudah mulai terasa meriah.

Berbagai sudut kota dan kelenteng kini semakin semarak dihiasi ribuan lampion didominasi warna merah. Lampion-lampion ini semakin terlihat indah saat malam hari karena setiap lampion dipasang lampu yang menyala setiap malam.

Begitu juga dengan Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie. Mulai tanggal 19 januari 2023 hingga hari ke-15 Imlek mendatang memasang dua lampion berukuran besar.

Pemasangan lampion ini ditandai dengan tarian barongsai, kembang api dan ledakan mercon. Warga setempat menyambutnya penuh antusias.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan turut menyaksikan pemasangan perdana dua lampion berukuran besar ini. Bupati juga meresmikan secara langsung pemasangan lampion ini dengan melakukan menggunting pita disambut dengan tepuk tangan warga dan para hadirin yang memenuhi halaman Vihara.

Bupati mengapresiasi semangat kreatifitas dan inovasi dalam keberagaman masyarakat yang ikut membantu pembuatan dan pemasangan lampion-lampion sebagai wujud kekuatan dalam keberagaman etnis yang ada.
“Takjub, satu pesan yang tersirat ini wujud merawat pesan peradaban, kebesaran jiwa dan pikiran sebagai perasaan bahagia yang ingin menyenangkan orang banyak. Ini menjadi magnet untuk orang datang, dan menjadikan orang penuh Bahagia. Semangat inilah yang terbangun untuk generasi muda untuk merawat keberagaman karena keberagaman itu anugerah, kebahagian bukan ancaman apalagi keresahan. Ini semangat Imlek dan Cap go Meh untuk silahturahmi sebagai perekat bangsa,” kata Bupati Muda Mahendrawan dengan penuh sukacita, Kamis (19/1/2023) malam.
Bupati berharap kedepannya event Imlek dan Cap Go Meh ini bisa diwujudkan dalam rekor yang tercipta oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori lampion terbesar di Indonesia.

“Kedepannya event Imlek dan Cap Go Meh di Kubu Raya ini bisa menjadi perhatian yang lebih luas oleh masyarakat di Indonesia maupun dunia, dan bisa diwujudkan dengan rekor MURI. Sekaligus ini mempercepat pemulihan ekonomi, karena dengan acara ini setidaknya banyak pengunjung yang datang sehingga mengerakan perekonomian,” harapnya.

Dua lampion mencapai 3 meter lebih, diameter 5 meter dengan lingkaran mencapai 18 meter dan bobotnya mencapai 80 kilogram masing-masing lampion ini.

Menurut Lim Hi Tian, pengurus Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie Sungai kakap, pembuatan lampion ini dikerjakan oleh anggota kelenteng yang dananya mencapai Rp 18 juta rupiah dengan waktu pengerjaan selama dua bulan. Sementara bahan pembuatannya dari bambu dan kertas berwarna pilihan yang didominasi warna merah menyala.
Selain lampion, vihara juga dihiasi ornamen lainnya seperti bunga Meihua yang diberi gantungan berupa angpao serta hiasan lilin-lilin berukuran besar yang semuanya didominasi warna merah menyala. Begitu juga taman-taman juga dihiasi dengan beragam pernak-pernik Imlek yang khas.

“Tinggi mencapai 3 meter, lingkaran mencapai 18 meter, diameter 5,8 meter. Ini besar sekali, lampion itu maknanya menerangkan. Lampion ini menerangkan, persiapan dua bulan. Harapan kedepan lebih baik, lebih banyak wisatawan datang kesini,” kata Lim Hi Tian, wakil Ketua Vihara Tri Dharma Hiang Siang Tie Sungai Kakap.

Setiap tahunnya di vihara ini, ukuran lampion ini selalu bertambah dengan harapan lampion – lampion memberikan harapan kebahagiaan. Bagi warga Tionghoa, Imlek tak hanya sekedar perayaan semata, tetapi juga merawat tradisi leluhur dan kepercayaan agar setiap tahunnya membawa keberkahan. (das)

Komentar
Artikel ini telah dibaca 135 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satu Rumah Roboh Diterjang Hujan Angin, Puluhan Lainnya Rusak

1 Desember 2023 - 17:27 WIB

Spesialis Pencuri Mesin Pompa Air Ditangkap, Dua Pelaku Kabur

1 Desember 2023 - 17:22 WIB

Puluhan Warga Jambi Datangi Mapolda Jambi Laporkan Penipuan Investasi Bodong Penyewaan Mobil

1 Desember 2023 - 17:14 WIB

BNPT Ajak Semua Pihak Implementasikan Pedoman Pencegahan Tindak Terorisme

1 Desember 2023 - 11:07 WIB

Belasan Calon Jamaah Umrah Asal Banyuwangi, Datangi Kantor PT Zam-zam di Situbondo

30 November 2023 - 20:50 WIB

Antisipasi Abrasi, Forkopimda Situbondo Tanam 1000 Bibit Mangrove di Pantai Cemara

30 November 2023 - 19:34 WIB

Trending di Daerah