Jayapura, reportasenews.com – Bupati Pegunungan Bintang , Constan Otemka minta aparat kepolisian mengusutu aktor kerusuhan di Kabupaten Pegunungan Bintang serta menangkap para provokator yang sengaja menggerakkan massa demi kepentingan politik pribadi.
Saat ditemui di Jayapura, Bupati Pegunungan Bintang , Constan Otemka didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Pegunungan Bintang mengakui bahwa saat kejadian kerusuhan yang berujung pembakaran rumah pribadinya saat ini dirinya baru saja bersiap akan menuju ke lapangan oksibil untuk merayakan ulang tahun kabupaten pegunungan bintang yang ke – 15 yang rencananya akan dilaksanakan ibadah bersama.
“saya saat itu baru saja akan keluar rumah dan menuju ke lapangan namun tiba saja massa yang ditunggangi aktor aktor tidak bertanggung jawab datang langsung menuju rumah saya”. Tuturnya.
Constan juga mengklarifikasi pemberitaan yang beredar belakangan dimana dirinya disebut menghilang dan melarikan diri kehutan karena takut menghadapi massa oleh sejumlah media cetak dan elektronik. ” saya mau katakan bahwa saya tidak lari kehutan dan sengaja menghilang, yang terjadi bahwa saya selama empat hari itu berada di distrik untuk meredam amarah pendukung saya dimana kalau saya biarkan maka akan terjadi konlfik berdarah dan semakin banyak korban berjatuhan serta kota oksibil akan jadi seperti apa nantinya”. Tegasnya kepada sejumlah media.
Bupati yang baru menjabat dua tahun ini juga mengaku jika memang dirinya mempunyai kesalahan dalam melaksanakan pembangunan entah kasus atau apapun itu maka semua ada mekanismenya sehingga tidak boleh ada masyarakat yang menuntut bupati turun karena dirinya terpilih sudah sesuai hak kontitusinya yang diangkat dan dilantik secara resmi.
” jika sayaa ada kesalahan maka silahkan proses hukum tapi jangan katakan dan sebarkan isu saya korupsi tapi tidak ada bukti yang mendasar dan saya yakin ada aktor aktor politik yang pikirannya saya rasa mereka tersesat dan ini harus segera di cari oleh polisi karena akan sangat berbahaya dengan menghasut masyarakat di oksibil”. Ungkapnya.
Kejadian kerusuhan ribuan warga yang membakar rumah bupati Pegunungan Bintang terjadi pada Kamis 12 April lalu, dimana dalam rangka hari ulang tahun pegunungan oksibil yang ke – 15, ribuan warga mengikuti kegiatan jalan santai, namun saat finish hadiah yang dijanjikan bupati oksibil ternyata tidak ada sehingga warga mengamuk dan mencari bupati. Diduga ini hanya sebagai pintu masuk warga yang kecewa untuk melampiaskan kekecewaannya terhadap bupati. ( riy)