PROBOLINGGO, REPORTASE – Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, berencana akan secara tegas untuk memulangkan para pengikut Dimas Kanjeng, yang masih berada di tenda padepokan, di Cangkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo.
Sementara saat ini, dari data terakhir yang di keluarkan Muspika setempat, para pengikut dari beberapa daerah yang bertahan di tenda masih sekitar 230 orang. Yang sebelumnya selama bertahun-tahun pengikut di padepokan berjumlah 3.119 orang.
Tantri menegaskan, negosiasi telah dilakukan sebelum peristiwa penangkapan Dimas Kanjeng. Namun, permintaan agar pengikutnya pulang ke rumah masing-masing, tapi hal itu tidak diindahkan oleh para pengikutnya, padahal pihaknya akan membiayai termasuk transportasi pada pengikut.
“Sangat sulit untuk memulangkan mereka, karena sebagian pengikut masih pada prinsipnya masing-masing, masih mempercayai Dimas Kanjeng. Sangat susah diajak negosiasi,”ujar Tantri, saat ditemui sejumlah wartawan.
Meski demikian, Tantri mengaku akan tetap berupaya untuk membujuk mereka para pengikut, sadar dan mau meinggalkan padepokan dan pulang ke rumahnya.
“Kami pemerintah Kabupaten Probolingo, secara kompak dan terus mengevaluasi terkait permasalahan yang terjadi di padepokan ini. Dan InsyaAllah dengan usaha dan ikhtiar kami, semua akan berjalan lancar,”pungkas perempuan istri dari Hasan Aminuddin, anggota DPR RI dari Komisi VIII ini.
Sampai saat ini lanjut Tantri, pihaknya masih mengatur strategi agar para pengikut bisa pulang. Salah satunya kata Tantri, akan melalui peraturan daerah (Perda) soal kependudukan, dengan cara itu maka pihaknya bisa memaksa meraka untuk pulang.
“Dengan perda itu semua akan berjalan baik, kami masih mencari cantolannya yang berkaitan dengan perda itu, jika sudah kami temukan nanti upaya terus di lakukan,”tambahnya.
Sementara saat ini upaya pemerintah Kabupaten Probolinggo telah mendirikan posko terpadu di tengah-tengah tenda pengikut, yang meliputi tim medis kesehatan, pengaduan dan sebagainya. (Fiq)