Situbondo,reportasenews.com – Hari kedua pelaksanaan pemeriksaan mata dan operasi mata katarak sebanyak 100 orang penderita katarak sudah mejalani dioperasi. Acara yang digagas oleh LPM Merak Situbondo, dilaksanakan di GOR Situbondo, Rabu (11/10).
Menariknya, usai membuka secara resmi kegiatan sosial tersebut, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, Wabup Yoyok Mulyadi, dan anggota Forkopimda Situbondo, mereka memantau langsung pelaksanaan operasi mata katarak dan pemberian bola mata palsu oleh tim medis dari John Fawcett Foundation (JFF) Bali.
Ketua LPM Merak, Kamarul Muniri mengatakan, pemeriksaan mata dan operasi katarak ini merupakan kegiatan kedua kali di laksanakan di Kabupaten Situbondo.
Menurutnya, untk Tahun 2017 ini ditarjetkan sebanyak 400 orang yang akan dilakukan operasi katarak dan 2000 orang akan menjalani pemeriksaan mata serta pemasangan bola mata palsu sebanyak 20 orang.
“Jika dibandingkan tahun 2016 lalu, jumlah katarak yang dioperasi sebanyak 200 orang, namun tahun ini ditarjetkan sebanyak 400 orang, sedangkan 2000 orang pemeriksaan serta lima orang pemasangan mata palsu,” kata Arul.
Dikatakan, kegiatan operasi katarak ini sebagai bentuk untuk membantu program Pemerintah Kabupaten Situbondo yang bebas mata katarak. “Apalagi operasi katarak kali ini digelar bertepatan dengan hari penglihatan se dunia,” katanya.
Konsultan senior JFF, Wayan Gede Karyata mengatakan kegiatan ini bisa dilakukan dimana saja, asalnya banyak pasiennya. Menurutnya, di kabupaten Situbondo kegiatan ini sangat terorganisir dengan baik. “ini nilai plus kenapa JFF mendatangi Situbondo,” kata Wayan.
Terlaksananya kegiatan ini bukan karena pengorganisasian yang baik, akan tetapi juga banyak melibatkan pejabat. “Yang paling penting pemerintah yang mendukung kegiatan ini dan mau berpartisipasi. Makanya kamj berkunjung yang kedua kalinya, sedangkan tim medis yang terlibat dalam kegiatan ini, seluruhnya ada sebanyak 12 orang dengan 20 perawat,”bebernya.
Sementara itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan dengan dibukanya kran gratis untuk kepentingan operasi katarak dengan cara profesional seperti ini akan memberikan kepercayaan kepada masyarakat. Meski gratis, kata Dadang namun standarisasi maksimal ada ditempat ini.
“Saya sudah melihat sendiri secara langsung, betapa cermat dan telitinya. Sampai sampai JFF mendatangkan tenaga dari Australia dalam rangka melakukan monitoring standar operasi katarak ini sudah sesuai dengan baik. Ya artinya tidak sembarangan, ” kata Dadang.
Operasi katarak gratis ini dapat dijadila contoh oleh masyarakat tanpa ada perasaan was was. “Dari beberapa testemoni, ternyata sangat memuaskan,” pungkasnya.(fat)