Jakarta, reportasenews.com-Kasus perampokan yang disertai pembunuhan di Pulomas, sebenarnya bisa terdeteksi lebih awal jika korban sempat menghubungi nomor telepon darurat. Hanya saja nomor telepon 112, yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta tampaknya belum dikenal dengan baik.
Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki T Purnama (Ahok) tidak mau pembunuhan sadis kepada keluarga Ir Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur mengundang kepanikan berlebihan di warga. Ahok ingin lebih banyak warga yang melapor melalui 112 bila ada masalah di lingkungan mereka.
“Kita sudah pasang 112. Makanya kita mau, orang kalau ada apa-apa ingatnya 112,†kata Ahok seusai blusukan di daerah Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (28/12/).
Ahok juga menjelaskan bahwa nomor 112 bisa digunakan oleh warga tanpa harus menggunakan pulsa. Mantan Bupati Belitung Timur itu juga menjanjikan pelayanan yang lebih baik bagi warga yang mengadu lewat 112.
“Handphone kamu enggak ada pulsa pun bisa pakai, beda provider bisa pakai, pokoknya 112. Kucing kamu nyangkut kalau kamu ingat 112 itu petugas dateng,†papar Ahok.
Saat ini Pemprov DKI sudah bekerja sama dengan sebuah bank untuk memperbaiki kualitas pelayanan dari 112. Ahok tidak mau 112 hanya sebagai tempat laporan saja tapi tidak ditindaklanjuti.
“Nah itu yang lagi kita latih sama Bank BCA untuk ngelatih. Karena kita mau orang yang ngangkat itu (nomor 112) bukan iya iya tapi mesti dikerjain. Ini sudah jalan kok, 112 sudah mulai jalan,†ujar Ahok.
Selain dengan nomor 112, Pemprov DKI juga akan merampungkan 6000 CCTV yang bisa mengenali wajah di seluruh wilayah Jakarta. 6000 CCTV tersebut rencananya rampung pada akhir tahn 2016 ini.
Reportasenews.com sempat mencoba menghubungi nomor darurat 112 itu, tersambung tanpa halamgan. Menurut seorang petugas wanita bernama Dea, nomor 112 itu dikelola oleh Jakarta Siaga Satu.
Bukan hanya laporan soal kejahatan, tetapi juga laporan tentang bencana alam, kebakaran dll.
“Nomor darurat ini sudah beroperasi sejak Oktober lalu pak. Semua pembicaraan direkam otomatis,†kata Dea. (tat)