Situbondo,reportasenews.com – Untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella di Kabupaten Situbondo, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Situbondo, Rabu (2/8) melakukan vaksinasi atau imunisasi Measles Rubell (MR), dengan sasaran sebanyak 140 ribu anak di Kabupaten Situbondo, dengan kisaran usia antara 9 bulan hingga 15 tahun.
Menariknya, kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kekebalan sekaligus untuk memutus virus campak dan rubella ini dilaksanakan secara serempak di Kabupaten Situbondo mulai 1 Agustus hingga September 2017 dan dipantau langsung oleh kepala Dinkes Pemkab Situbondo Abu Bakar Abdi.
Pantauan Reportasenews.com dilapangan, ada yang menarik pada hari kedua pelaksanaan imunisasi massa MR di SDN 1 Curah Jeru, Kecamatan Panji, Situbondo. Pasalnya, sebagian siswa terlihat menahan sakit, sebagian siswa yang lain terlihat tertawa, saat lengannya disuntik oleh petugas dari Puskesmas Panji, Situbondo.
“Awalnya, saya menduga sakit saat disuntik di bagian lengan, namun saat di imunisasi oleh petugas Puskesmas, rasa sakitnya seperti digigit semut,” kata Simon, salah seorang siswa kelas VI SDN 1 Curah Jeru, Kecamatan Panji, Situbondo, Rabu (2/8).
Kepala Dinkes Pemkab Situbondo Abu Bakar Abdi mengatakan, kegiatan imunisasi massal MR ini dilakukan secara serempak di Kabupaten Situbondo, dengan tujuan untuk meningkatkan kekebalan yang sekaligus memutus virus campak dan rubella.
”Untuk mensukseskan program ini, kami melibatkan semua petugas di Puskesmas di Kabupaten Situbondo, dengan sasaran sebanyak 140 ribu usia antara 9 bulan hingga 15 tahun di Kabupaten Situbondo,”kata Abu Bakar Abdi, Kepala Dinkes Situbondo, saat memantau langsung imunisasi MR di SDN 1 Curah Jeru, Kecamatan Panji, Rabu (2/8).
Menurutnya, penyakit campak dan rubella merupakan penyakit yang tidak jauh berbeda, keduanya merupakan penyakit yang mudah menular, dengan penularan melalui udara dan bersin, sehingga untuk mencegah penyakit campak dan rubella di Situbondo, pihaknya melaksanakan kegiatan imunisasi massal MR di Kabupaten Situbondo, yang diketahui merupakan kegiatan dari pemerintah pusat.
“Penyakit campak dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk, dan bahkan kematiaan. Sedangkan untuk penyakit rubella biasanya merupakan penyakit ringan pada anak, namun jika menulari ibu hamil sangat beresiko terjadinya keguguran atau bahkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan,”katanya.
Abu Bakar menambahkan, gejala penyakit campak biasanya ditandai dengan demam tinggi, bercak kemerahaan pada kulit disertai batuk, pilek dan mata merah dan untuk penyakit rubella cenderung tidak spesifik bahkan bisa terjadi tanpa ada gejala namun secara umum bisa ditandai dengan demam ringan, pusing, pilek, mata merah dan nyeri persendian.
Sayangnya, hingga saat ini, penanggulangan dua penyakit itu, tidak ada pengobataan yang bisa dilakukan, namun lebih kepada upaya pencegahan seperti imunisasi dengan vaksin MR yang hingga kini masih dinilai efektif untuk tindakan pencegahan.” Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit campak dan rubella di Kabupaten Situbondo. Selain melibatkan petugas Puskesmas, kami juga menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) dan Posyandu di Kabupaten Situbondo,”pungkasnya.(fat)