Blitar, reportasenews.com – Pemicu aksi gantung diri (gandir) bersama, pasutri Meseno, (52) dan Siti Nafiah (51), warga Desa Slemanan, Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar, diduga kuat akibat keduanya sering bertengkar dalam beberapa bulan terakhir.
Keduanya, telah pisah ranjang selama sepekan, dan pemicunya adalah sang suami cemburu buta karena menuduh istrinya memiliki pria idaman lain alias PIL. Keduanya juga sering bertengkar hingga muncul ancaman dari Meseno untuk mengakhiri hidup istrinya, Siti Nafiah.
Dugaan pihak ketiga ini, diperkuat dengan keterangan menantu korban, Agus. Menurut Agus, kedua mertuanya hampir setiap hari bertengkar hebat. Apalagi, pasca Meseno pulang sebagai TKI dari Malaysia, beberapa bulan lalu.
“Bapak cuma tujuh bulan di Malaysia, pulang karena mendengar emak, punya selingkuhan. Sejak itu tiap hari bertengkar,” terang Agus kepada reportasenews.com di kamar mayat RSD Mardi Waluyo Kota Blitar, Jumat siang (31/3).
Agus menambahkan, sekitar pukul 03.00 WIB, ia mendengar suara pintu dibuka, namun ia tak menaruh curiga. Agus baru sadar ketika tetangganya berteriak minta tolong sekitar pukul 07.00 WIB.
“Saya baru tahu setelah tetangga teriak melihat kedua mertua saya gantung diri,” imbuhnya.
Sementara Kasatreskrim Polresta Blitar, AKP Heri Sugiono, mempertegas dugaan motif gandir bersama pasutri ini. Dugaan ini, setelah melakukan pemeriksaan terhadap keluarga dan tetangga korban.
“Sesuai keterangan keluarga, kedua korban telah pisah ranjang selama sepekan ini,” tegas Heri kepada wartawan di lokasi yang sama.
Perwira balok tiga di pundak ini menambahkan, jika keduanya murni meninggal gantung diri. Pasalnya, ciri-ciri kedua korban sesuai dengan orang gantung diri. “Sesuai pemeriksaan medis, kedua korban mengeluarkan kotoran dan cairan sperma,” pungkas Heri.
Sementara, atas permintaan keluarga jenasah kedua korban langsung dipulangkan untuk dimakamkan.(yos)