Menu

Mode Gelap

News Feed · 15 Jun 2017 13:00 WIB ·

“Click Farm” Digrebek, Sediakan Jasa “Like” di Medsos Pakai 350.000 Simcard


					Jasa click farm untuk mendongkrak rating medsos Perbesar

Jasa click farm untuk mendongkrak rating medsos

Thailand, reportasenews.com – Media sosial adalah bisnis besar, sehingga angka tinggi untuk “Like dan Share” bisa sangat berharga. Karena ada permintaan pasar seperti itu, maka ada pula jasa yang menyediakan itu, tentu saja ini aspal.

Jasa “click farm” atau “peternak jasa klik” ditemukan di Thailand, dijalankan oleh imigran Cina. Mereka bisa memberi jasa kepada siapapun yang berminat dengan membayar tentu saja.

Click farm ini juga dapat dipakai saat pemilu atau pilkada sehingga dapat meningkatkan SEO dari target yang dimaksud atau menyebarkan pesan tertentu yang diinginkan oleh klien. Jasa mereka juga dapat digunakan untuk kepentingan online marketing.

Tiga orang Cina ditangkap karena menjalankan operasi media sosial yang kompleks di Thailand, demikian laporan Bangkok Post. Click Farm ini menggunakan secara serempak 474 iPhone dan memakai sekitar 350.000 kartu SIM Thailand yang tidak terpakai.

Wang Dong, Niu Bang dan Ni Wenjin menghasilkan tampilan halaman palsu, Like dan Share pada WeChat, sebuah platform yang memiliki lebih dari 900 juta pengguna aktif bulanan. Orang-orang tersebut mengatakan sebuah perusahaan di Cina memasok telepon tersebut dan membayarnya 150.000 baht per bulan (sekitar $ 4.400) untuk operasi tersebut, menurut Kepala Imigrasi Sa Kaeo, Pol Col Benjaphol Rodsawasdi.

jasa click farm02

Salah satu operator jasa “click farm”

Trio tersebut dilaporkan menggunakan Thailand sebagai basis karena biaya telepon seluler yang lebih murah. Mereka ditangkap di dua rumah kontrakan di dekat perbatasan Kamboja. Polisi Thailand menyelidiki bagaimana pria tersebut dapat membawa begitu banyak ponsel ke Thailand dan mendapatkan kartu SIM dari penyedia layanan setempat.

Polisi sedang menyelidiki bagaimana hampir setengah juta kartu SIM Thailand yang tidak terpakai digunakan ke tangan tiga orang Cina yang diduga beroperasi di Thailand untuk menghasilkan tampilan halaman palsu dan medsos online.

Polisi menemukan sekitar 100.000 kartu SIM, banyak komputer dan peralatan elektronik lainnya di sebuah ruko di Ratchata Withi Road di distrik Muang Aranyaprathet, Sa Kaeo, Senin petang.

Mereka menggeledah tempat tersebut menyusul pernyataan ketiga pria yang ditangkap di provinsi timur laut pada hari Minggu, yang diduga melakukan operasi ilegal.

Baik tersangka maupun ponsel tidak ditemukan di lokasi lain. Orang-orang yang tinggal di dekatnya mengatakan dua orang Cina menyewa ruko namun meninggalkan tempat itu pada hari Minggu malam.

Pada hari Minggu, polisi dan tentara menangkap Wang Dong, 33, Niu Bang, 25, dan Ni Wenjin di dua rumah kontrakan di tambon Ban Mai Nong Sai dari Aranyaprathet. Mereka menemukan 474 batangan iPhone seri 5S, 5C dan 4S, dan segepok 347.200 kartu SIM dari operator telepon seluler Thailand dan banyak komputer serta perangkat elektronik di sana.

Polisi Kol Benjaphol Rodsawasdi, kepala imigrasi Sa Kaeo, mengatakan bahwa trio tersebut mengatakan kepada mereka sebuah perusahaan di Cina memasok telepon dan membayar mereka 150.000 baht sebulan untuk operasi tersebut. Para tersangka menolak menyebutkan nama perusahaan tersebut, katanya.

Manager Online melaporkan kepada pria tersebut kepada polisi bahwa mereka mendorong keterlibatan produk yang dijual secara online di Cina dan menggunakan Thailand sebagai basis karena biaya telepon seluler yang relatif murah di sini.

Menurut kepala imigrasi provinsi tersebut, ketiganya memasuki Thailand melalui bandara Suvarnabhumi di provinsi Samut Prakan dan menggunakan peralatan tersebut untuk mengoperasikan bots untuk menghasilkan tampilan halaman palsu, Like dan Share melalui WeChat, sebuah aplikasi Cina yang menawarkan layanan pesan instan dan layanan media sosial.

Polisi menyelidiki bagaimana gerombolan tersebut membawa banyak ponsel ke dalam negeri dan memperoleh sejumlah besar kartu SIM dari penyedia layanan lokal, yang diwajibkan oleh undang-undang untuk menyimpan catatan pengguna begitu diaktifkan, kata Pol Col Benjaphol.

Polisi menemukan bahwa dari 347.200 kartu SIM yang disita pada hari Minggu, 112.200 kartu SIM berasal dari Advanced Info Service, 131.000 dari True Move dan 104.000 dari DTAC.

Polisi juga memburu lebih banyak lagi tersangka Cina dari kelompok yang sama dan seorang otak kelompok ini yang mampu menemukan begitu banyak telepon dan kartu SIM, kata Pol Kol Benjaphol.

Tiga tersangka yang ditangkap pada awalnya didakwa bekerja secara ilegal di negara tersebut dan secara tidak sah mengimpor perangkat tersebut. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Gunakan Sabu Sebagai Doping, Sopir Travel Ditangkap Polisi

20 September 2024 - 18:34 WIB

Polda Jambi Gagalkan Penyeludupan 2 Kilogram Sabu Jaringan Antar Provinsi

20 September 2024 - 16:51 WIB

Dua Tahanan yang Kabur dari Sel Polres Kerinci Berhasil Dibekuk

20 September 2024 - 16:23 WIB

Dukung eSport, Oxygen.id Gelar Turnamen Cup FC24 Series

20 September 2024 - 14:17 WIB

Dua ABK KM Sinar Bintang 1 yang Hilang Ditemukan Tim SAR Gabungan

20 September 2024 - 13:14 WIB

Pratu Daun Yonathan Raih Medali Medali Perak Eksibisi IBCA MMA di PON XXI Aceh-Sumut

20 September 2024 - 11:35 WIB

Trending di Daerah