Suriah, reportasenews.com – Suriah menuntut penarikan segera pasukan Turki, yang penempatannya ada di provinsi Idlib akibat aksi “agresi yang mencolok,” kata Kementerian Luar Negeri Suriah seperti dikutip oleh SANA.
“Republik Arab Suriah mengutuk sekuatnya penyerapan unit militer Turki di Provinsi Idlib, yang merupakan agresi terang-terangan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Suriah dan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional,” seorang sumber resmi di kementerian luar negeri mengatakan Kantor berita Sana
“Republik Arab Suriah menuntut penarikan pasukan Turki segera dan tanpa syarat dari wilayah Suriah,” kata sumber tersebut.
Menurut perwakilan kementerian luar negeri, tindakan Ankara adalah “agresi” yang dilakukan “rezim Turki tidak dapat membenarkannya dengan cara apa pun.”
Sumber tersebut juga menolak usaha Turki untuk menghubungkan langkah tersebut dengan pelaksanaan kesepakatan Astana mengenai pembentukan zona de-eskalasi di Suriah.
Serangan tersebut sebenarnya adalah bagian dari rencana, yang dilakukan oleh Rusia, Turki, dan Iran di ibukota Kazakhstan, katanya.
Pada hari Kamis, Turki mengerahkan sebuah konvoi militer sekitar 30 kendaraan tempur ke provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak Suriah.
Pasukan militer Turki ditugaskan untuk memantau satu dari empat zona de-eskalasi, yang dibuat di negara tersebut berdasarkan kesepakatan antara Moskow, Ankara, dan Teheran, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Namun, Erdogan menekankan bahwa Turki menerapkan “rencana permainan sendiri, selangkah demi selangkah” di Suriah, menambahkan bahwa “kita tidak dibatasi oleh perlawanan atau pertahanan saja.” (Hsg)
