Menu

Mode Gelap

Nasional · 24 Mar 2017 14:43 WIB ·

Dan Pasmar 2: Prajurit Taifib Harus Selalu Berlatih


					Dan Pasmar 2, Brigjen TNI Mar Nur Alamsyah ketika meninjau latihan Taifib di Gunung Congsot Pandeglang. (foto: hendrata yudha) Perbesar

Dan Pasmar 2, Brigjen TNI Mar Nur Alamsyah ketika meninjau latihan Taifib di Gunung Congsot Pandeglang. (foto: hendrata yudha)

Banten, reportasenews.com – Guna memperkuat keterampilan pasukan khusus, latihan menjadi menu sehari-hari Prajurit Pasukan Intai Amfibi (Taifib) Marinir.

Sebagai pasukan khusus, satuan Taifib secara reguler melakukan latihan penyegaran agar siap diterjunkan dalam tiga medan baik kemampuan terjung payung, perairan dan hutan gunung.

“Latihan triwulan yang sedang dilaksanakan ini, menjadi tolok ukur pembinaan pasukan khusus. Saya berharap Taifib menjadi satuan yang paling siap diterjunkan kapan saja dan di mana saja,” jelas Brigjen TNI Mar. Nur Alamsyah, Komandan Pasukan Marinir (Pasmar) 2 ketika meninjau latihan triwulan 1 Batalyon Taifib di Kawasan Gunung  Congsot,  Kecamatan Jiput, Pandeglang, Banten, Jumat (24/4) siang.

ma2

Menurut jenderal bintang satu ini, pemeliharaan keterampilan Taifib menjadi salah satu program utama yang terus dilakukan di Pasmar 2.

“Makin banyak latihan, kami makin senang karena pemeliharaan kekuatan khusus ini menjadi berkembang,” jelas mantan Komandan Sektor Pasukan UNAMID di Darfur, Sudan Selatan.

Dalam latihan yang digelar secara khusus untuk peperangan hutan gunung ini, prajurit satuan setingkat kompi (SSK) berlatih menembak sniper, menembak reaksi, menembak lorong, kontak drill. Dilanjutkan dengan materi patroli intai tempur, raid (penyergapan) , konsolidasi hingga long march sejauh 30 km di hutan.

Praktis dalam latihan ini, mereka tidak boleh bertemu dengan penduduk sekitar.

Dijelaskan oleh Asisten Operasi Pasmar 2 Letkol (Mar) Kresno Pratowo setiap anggota Taifib selain  wajib menguasai matra laut.  Mereka juga akan dilatih keras agar ahli dalam pertempuran darat maupun udara. Melakukan penerjunan, penyergapan atau pengintaian.

“Tujuan latihan ini melatih kemampuan perorangan, kerjasama tim pada tingkat dasar ke tingkat lanjutan,” ujar Kresno.

Setidaknya ada tiga sasaran latihan Batalyon Taifib 2 ini. Pertama meningkatkan naluri tempur pada operasi sesungguhnya, kedua peningkatan kerja sama antar tim, ketiga meningkatkan keterampilan manuver sebagai satuan depan, jelas Komandan Batalyon Intai Amfibi 2 Letkol Mar. Rino Rianto.

Skenario latihan ini seperti  dalam pertahanan darat, mereka akan dilepas di tengah hutan dan pegunungan agar berlatih bertahan hidup. Tak ada perbekalan yang diberikan, kecuali perlengkapan tempur, seragam dan tubuhnya saja.

“Saat kita kehabisan logistik, ini lah berkah dari ilmu survival. Di mana dalam keadaan lapar kami tetap bisa bertahan hidup, kami juga belajar untuk mengetahui tanaman mana yang bisa dimakan maupun tidak,” lanjutnya.

Latihan ini berlangsung selama sembilan hari berturut-turut. (tat)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pria Tewas Usai Melompat ke Sungai Saat Penggerebekan Judi di Kubu Raya

7 Februari 2025 - 10:32 WIB

Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

7 Februari 2025 - 10:27 WIB

Nelayan Sungai Raya yang Hilang Ditemukan Selamat Setelah Mesin Kapal Rusak

6 Februari 2025 - 19:24 WIB

TNI AL Kaji Kebutuhan Kapal Induk untuk Kepentingan Operasi Militer Selain Perang

6 Februari 2025 - 17:38 WIB

Polda Banten Tangkap 14 Pelaku Peredaran Uang Palsu Jaringan Antar Provinsi

6 Februari 2025 - 17:27 WIB

Walikota Jakarta Pusat Arifin Diperiksa Kejati Terkait kasus Dugaan Korupsi

6 Februari 2025 - 17:19 WIB

Trending di Hukum