Madiun, reportasenews.com – Setelah uji beban jalur rel baru dilakukan pada waktu sebelumnya (24/9) lintas antara Stasiun Babadan sampai Stasiun Geneng dengan beberapa catatan temuan, maka guna menjamin keselamatan, keamanan, serta kelancaran saat akan dilakukan Switch Over (Pengalihan jalur lama ke jalur baru).
Maka semua catatan temuan tadi harus betul-betul dilakukan penyempurnaan seperti goyangan pada jalur diatas jembatan, diperlintasan serta ruang bebas pada jalur baru harus terjamin.
Wisnu Pramudyo Vice President PT KAI (Persero) Daop 7 Madiun menjelaskan bahwa pekerjaan jalur ganda yang ada diwilayahnya itu dikerjakan oleh pihak kementerian perhubungan dalam hal ini direktorat jenderal perekeretaapian (Ditjenka) melalui Satuan Kerja (Satker).
Pekerjaan ini sementara terbagi dua paket yaitu, paket pertama Jalur Ganda Madiun Jombang (JGMJ) sepanjang 74 Kilometer, dan sudah dioperasionalkan sejauh 54 Kilometer mulai dari Stasiun Baron sampai dengan Stasiun Babadan, untuk Stasiun Jombang sampai dengan baron menyusul berikutnya, sedangkan untuk paket kedua adalah Jalur Ganda Madiun Kedungbanteng (JGMK) sepanjang 57 Kilometer
sementara uji beban jalur baru yang kedua ini antara babadan sampai dengan geneng sejauh lebih kurang 26 Kilometer akan menggunakan satu lokomotif CC 203 9818, dan satu kereta makan pembangkit KMP 306517, hasil dari uji beban ini tadi bisa dikatakan minor temuan jadi rencana Switch Over hari rabu (16/10) bisa laksanakan”Jelas Wisnu”.
Disisi lain dalam pelaksanaan Switc Over nantinya pihak Satker paket JGMK, kami minta pararel melakukan sosialisasi pada wilayah yang dilalui jalur ganda tersebut, khususnya di pintu pintu perlintasan agar dipasang spanduk, juga informasi ke awak media terkait pemberitahuan pengoperasian jalur ganda, ada
sekitar 7 perlintasan resmi terjaga, 9 perlintasan tak terjaga tapi menggunakan Early Warning Sistym (tanda KA akan lewat), 4 perlintasan tak terjaga tanpa EWS, 1 Fly Over, dan 2 Underpas, “Pungkas Wisnu”. (hap)