JAKARTA, RN.COM – Aprilia, seorang bidan yang tengah hamil, sekitar pukul 15 tadi (22/9), harus buru-buru dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan,akibat luka yang dialaminya.
Bidan asal Banten tersebut, diduga menjadi korban tindakan kekerasan seorang oknum polwan yang bertugas mengamankan aksi unjukrasa ratusan bidan desa yang berlangsung di depan kantor Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), sejak Kamis (22/9) siang tadi.
Ratusan bidan desa yang tergabung dalam Forum Bidan Desa (FORBIDES) tersebut, berunjukrasa menuntut diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Aksi unjuk rasa bidan desa ini dijaga oleh puluhan polisi wanita (Polwan).
Aksi unjukrasa semula berlansung damai, namun berubah ricuh. Aksi dorong-dorongan antara aparat kepolisian dengan pengunjukrasapun tak terhindari.
Akibat bentrokan yang tak terkendali itu, membuat beberapa bidan terjatuh, termasuk Aprilia. Dalam kondisi terjatuh, Aprilia yang tengah hamil tersebut, tampak diinjak-injak oleh seorang oknum polwan yang bertugas mengamankan aksi demo.
Aprilia yang tengah hamil enam bulan itu mengalami kesakitan, dibantu oleh rekan-rekannya sesama bidan desa. Saat itu juga Aprilia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk menjalani perawatan.
Ketua FORBIDES, Lilik Dian Ekasari mengecam tundakan kekerasan yang dilakukan oknum Polwan yang menendak dan menginjak seorang bidan, pengunjukrasa yang tengah hamil.
“Tadi rekan kami dipukul dan diinjak polwan. Anarkis menurut saya. Rekan saya lagi hamil duduk dan ditendang. Korban sekarah dirawat di rumah sakit,” kata Lilik.
Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Teguh Wibowo, yang baru saja dilantik menjadi Kapolsek, mengaku belum mendapat laporan perihal peristiwa tersebut.
“Saya belum tau karena saya baru dilantik jadi Kapolsek. Saya cek dulu ya. Kalau dikatakan polwan menginjak seperti itu gak mungkinlah,” ujar Kompol Teguh Wibowo, kepada reportasenews.com.(Tjg)