Singkawang, reportasenews.com – Gerhana matahari cincin yang berlangsung pada Kamis, 26 Desember 2019 disambut dengan antusias oleh masyarakat di kota dengan julukan kota Amoy ini.
Gerhana matahari adalah fenomena yang terjadi ketika posisi matahari dan bumi berada pada satu jalur. Sedangkan posisi pada bulan ada di antara matahari dan bumi.
Ini menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil dari matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
Sempat ditutupi awan, namun langit kembali bersahabat dan cerah sehingga pemantauan detik detik terjadinya Gerhana Matahari Cincin di kota Singkawang menjadi ideal dan salahsatu spot yang menarik untuk disaksikan bersama sama.
Fenomena alam ini juga menjadi moment menyatunya beragam suku bangsa. Bahkan tak ketinggalan Kapolda Kalimantan Barat, Irjen Pol Didi Haryono, bersama Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono dan sejumlah pejabat hadir bersama sama di tengah masyarakat di lapangan Kelenteng Tri Dharma Bumi Raya yang juga menyiapkan satu teleskop digital milik LAPAN Pontianak.
Halaman Kelenteng Tri Dharma Putra Singkawang, adalah kelenteng tertua yang letaknya di tengah kota Singkawang dan menjadi tujuan wisata dan spot foto yang menarik.
Agar dapat melihat fenomena alam langka ini, warga rela merogoh koceknya untuk membeli kacamata khusus seharga Rp 15.000 per buahnya yang telah disiapkan LAPAN Pontianak. Selain itu beberapa warga lainnya juga telah menyiapkan ratusan kacamata gerhana ini untuk dibagikan ke pengunjung.
Ada tiga spot pemantauan gerhana matahari cincin 2019 di kota Singkawang, yakni di Kelenteng Tri Dharma Bumi Raya, Masjid Agung Singkawang, dan halaman POM TNI AD di dekat taman Burung Singkawang yang juga disiapkan teropong tele untuk melihat detik detik terjadinya gerhana matahari cincin.
Meski terbilang dadakan, kesiapan pemerintah kota Singkawang mengelar nonton bareng detik detik Gerhana Matahari Cincin ini berlangsung sukses. Termasuk beragam atraksi dan arakan budaya yang diikuti pelajar di kota Singkawang dengan tiga panggung yang disiapkan mulai pukul 09.00 hingga pukul 12.45 saat detik detik terjadinya Gerhana Matahari Cincin.
Salah satu pengunjung asal Tebas, Herlin Tia mengaku senang bisa mengamati proses terjadinya Gerhana Matahari cincin di langit kota Singkawang.
“Penasaran saja terjadinya gerhana Matahari Cincin itu seperti apa. Saya datang bersama Icha rekan saya, yang juga penasaran dengan fenomena gerhana matahari ini, kebetulan saat ini liburan,” ujarnya.
Selain Singkawang, beberapa warga kota lainya di Indonesia seperti Kabupaten Siak, Riau juga disebut merupakan lokasi paling ideal untuk menyaksikan fenomena alam tersebut. Sementara di wilayah Indonesia lainnya, yang tampak hanya gerhana matahari sebagian. Di Singkawang, fenomena terjadinya Gerhana Matahari Cincin ini adalah yang terlama sekitar 3 menit 38 detik. Fenomena alam yang tak biasa ini menjadi penutup tahun 2019. (das)
