Depok, reportasenews.com – Melalui kuasa hukumnya, Deolipa Yumara, sebanyak 80 petugas Damkar Kota Depok mensomasi Pemerintah Kota Depok terkait banyaknya peralatan pemadam yang rusak namun tak kunjung diperbaiki.
Somasi tersebut dilayangkan juga terkait dengan meninggalnya Martunis Reza Panjaitan, salahsatu petugas Damkar Kota Depok, saat tengah berjuang memadamkan kebakaran di Pasar Cisalak Kota Depok, pada Jumat (18/10) malam lalu.
Dalam somasi tersebut ada beberapa poin, diantaranya Pemkot Depok segera memperbaiki dan memperbaharui seluruh sarana prasarana Damkar Kota Depok, kemudian segera mengaudit internal atas dugaan korupsi di Dinas Damkar Kota Depok, serta menaikan upah petugas Damkar Kota Depok dari 3,2 juta rupiah menjadi setara UMP Kota Depok sebesar 4,9 juta rupiah.
Sementara terkait meninggalnya Martinus Reza Panjaitan, Kuasa Hukum petugas Damkar Kota Depok, Deolipa Yumara mendesak Pemkot Depok agar bertanggungjawab atas kematiannya yang disebabkan atas keterbatasan alat pemadam, dengan memberikan konpensasi serta menaikan derajat Martinus menjadi pahlawan Damkar Kota Depok, serta menanggung biaya pendidikan anak almarhum hingga perguruan tinggi.
“Memberikan kompensasi, tanggungjawab atas kelalaian dan pengabaian pemerintah Kota Depok selama ini terhadap petugas dan dinas damkar kota depok yang berakibatkan meninggalnya seorang petugas damkar yang bernama Martimus Reza Panjaitan dengan cara mengangkat derajat mendiang Martinus Reza Panjatan sebagai pahlawan Damkar Kota Depok didalam plakat register pemerintah Kota Depok dan membiayai masa depan pendidikan anak-anak Martinus Reza Panjaitan sejak saat ini sampai mereka menyelesaikan pendidikan tinggi kuliah”, ujar Deolipa, Rabu (23/10).
Sementara itu Sandi Butar-butar, petugas Damkar yang pernah memviralkan buruknya alat-alat pemadam Kota Depok mengatakan sudah siap menjadi saksi atas panggilan Kejari Kota Depok sebagai saksi laporan dugaan korupsi di tubuh Dinas Damkar Kota Depok yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu, apalagi setelah rekan satu timnya meregang nyawa saat bekerja memedamkan kebakaram di Pasar Cisalak.
“Ga semangat, ya istilahnya nyawa temen hilang suapa sih tang ga sedih, ya temen-temen semua satu UPT sekarang sudah siap apapun yang terjadi teman satu rekan, temen satu kantor (meninggal) sudah siap aja gitu, segala-galanya (menjadi saksi)”, tutur Sandi.
Sebelumnya pada 9 September 2024 lalu, Sandi dan temen-temannya sesama petugas Damkar Depok melaporkam dugaan Korupsi di tubuh Dinas Damkar Kota Depok, lantaran banyaknya alat-alat pemadam yang rusak namun tak kunjung diperbaiki. (zik)