Lombok, Reportasenews – Gunung Rinjani, bukan hanya saksi bisu keindahan alam Lombok, tapi juga menjadi panggung bagi kisah luar biasa tentang keberanian dan kemanusia.
Agam Rinjani adalah porter lokal asal Lombok yang kini menjadi simbol keteguhan dan solidaritas bukan hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi dunia.
Ia telah lama dikenal di kalangan pendaki sebagai porter andalan. Seorang pria sederhana, pekerja keras, dan sangat mengenal setiap lekuk medan Gunung Rinjani.
Jumat pagi, (21/6) dunia pendakian dikejutkan oleh kabar duka. Juliana Marins, pendaki asal Brasil, terjatuh di tebing curam Rinjani. Proses evakuasi langsung digelar. Agam adalah satu relawan yang namanya tergabung dalam tim evakuasi korban.
Dengan pengalaman lebih dari 10 tahun mendaki dan menjadi porter, Agam tahu betul risiko yang dihadapinya. Tapi satu hal yang lebih besar dari rasa takut adalah rasa kemanusiaan.
Melalui unggahan Instagram-nya, Agam menceritakan bagaimana ia dan tim harus bermalam di tebing vertikal yang curam, hanya beberapa meter dari jenazah korban. Batu labil, cuaca dingin, dan ancaman longsor semua ia hadapi demi satu tujuan membawa pulang Juliana dengan hormat.
“Karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, kami bersama tim evakuasi memutuskaan menjaga korban dan bermalam di tebing vertikal.”, ujar Agam.
Tindakan Agam tak hanya menggugah hati bangsa, tapi juga menyentuh banyak orang dari Brasil dan seluruh dunia. Instagram Agam kini dibanjiri ucapan terima kasih. Sebuah bentuk penghormatan bagi sosok yang peduli terhadap kemanusiaan.
Agam bukan hanya porter, tapi penjaga kemanusiaan di puncak-puncak negeri. Di tengah sunyi gunung dan dinginnya malam, ia membuktikan bahwa hati yang tulus dapat menjadi cahaya di tengah tragedi.(dik)
