Pekalongan, reportasenews.com – Diduga sebarkan paham wahabi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kajen, puluhan warga dan anggota ormas datangi Kantor Bupati Pekalongan, Senin (8/12).
Sebelum menuju ke kantor Bupati Pekalongan, puluhan warga dan anggota ormas tersebut melakukan longmarch dari alun-alun Kabupaten Pekalongan sambil membawa spanduk berisi tuntutan agar direktur RSUD Kajen segera diganti.
Mustofa Amin, selaku kordinator aksi mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan sejumlah informasi yang menyebutkan bahwa dirut RSUD Kajen mulai menyebarkan paham wahabi di lingkungan RSUD Kajen.
“Hal tersebut dibuktikan dengan perintah yang meminta sholat jum’at di mushola, padahal di sekitar RSUD ada masjid,” jelasnya.

Masa membentangkan foster (foto: riz)
Mustofa menambahkan dirinya meminta RSUD harus benar-benar dibersihkan dari paham wahabi yang dibawa oleh direktur rumah sakit.
“Salah satu caranya yaitu dengan mengganti direktur rumah sakit, sehingga tidak mencoreng nama Kabupaten Pekalongan yang dikenal dengan sebutan kota santrinya,” jelasnya.
Puluhan anggota ormas juga mengancam akan melakukan aksi lebih besar dengan menutup jalur pantura dan melakukan aksi saat kedatangan presiden Jokowi hingga tuntutannya ditindaklanjuti oleh Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi. (riz)