Situbondo, reportasenews.com – Berdalih kesepian karena ditinggal istrinya belanja ke pasar, seorang kakek berinisial BH (58) Desa Selowogo, Kecamatan Bungatan, Situbondo, tega mencabuli anak tetangganya yang diketahui masih duduk di bangku kelas IV SD setempat.
Akibat perbuatan bejatnya tersebut, BH dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Situbondo, dengan pelapor Ali Makki (34), yang tak lain merupakan orang tua bocah yang menjadi korban pencabulan tersebut.
Diperoleh keterangan, perbuatan asusila yang dilakukan BH terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, saat korban bermain sendirian di halaman Emmi (65), neneknya, namun tiba-tiba korban didatangi oleh terlapor BH, saat itu, BH mengajak korban untuk membeli ponsel.
Mendapat iming-iming hendak dibelikan ponsel, korban langsung ikut ke salah satu konter ponsel di Kecamatan Besuki, Situbondo.
Namun usai dibelikan ponsel oleh terlapor korban tidak langsung dipulangkan ke rumahnya, melainkan diajak ke sebuah hutan di Kecamatan Bungatan, Situbondo.
Di Hutan itulah, BH melakukan perbuatan tak senonoh kepada korban. Mendapat perlakuan tidak senonoh dari pria yang seumur kakeknya, korban berusaha meronta dan berhasil kabur. Beruntung dalam pelarian menuju rumahnya, korban bertemu dengan neneknya yang menjaga ladang jagungnya dari gangguan monyet liar.
Sambil menangis korban lalu bercerita bahwa mendapat pelecehan oleh BH. Mendapat laporan begitu, si nenek langsung memberitahu ayahnya yang tinggalnya di Desa Selowogo.
“Saat itu saya menjaga tanaman jagung dari gangguan monyet. Tiba-tiba, dia (korban) datang dengan menangis. Katanya sudah diperlakukan tak senonoh oleh terlapor,” kata Emmi, saat di Mapolres Situbondo, Kamis, (04/5).
Kasubag Humas Polres Situbondo, Iptu Nanang Priyambodo membenarkan adanya laporan dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur tersebut. ”Untuk menindaklanjuti laporan dugaan pencabulan tersebut, penyidik perempuan dan anak PPA Satreskrim Polres Situbondo akan memanggil sejumlah saksi, termasuk terlapor BH untuk diminta keterangannya,”ujar Iptu Nanang Priyambodo.(fat)