Korban saat dievakuasi dan dibawa ke RS Elizabeth Situbondo.
Situbondo, reportasenews.com – Seorang bocah bernama M Fatih Ainurrahman (4 tahun) anak pertama pasangan suami istri (pasutri) Ahmad Rome Andrian (26) dan Miftah (26) asal Dusun Krajan, Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Situbondo, ditemukan tewas tenggelam di saluran irigasi setempat, Sabtu (2/12/2023).
Namun, sebelum ditemukan tubuhnya terbujur kaku di dasar sungai sekitar pukul 16.30 WIB, korban dilaporkan hilang oleh keluarganya, sehingga petugas Tagana Dinsos, Pusdalop BPBD Situbondo, Muspika Panarukan dan perangkat desa setempat, mereka menyisir sungai sepanjang 1 kilometer, dari tempat korban jatuh ke sungai.
Diperoleh keterangan, sebelum ditemukan tewas tenggelam di sungai Desa Sumberkolak, korban ikut ibunya untuk bersilaturrahmi ke rumah kerabatnya di Dusun Pareyaan, Desa Sumberkolak, namun tak berselang lama orang tuanya bertamu, korban yang akrab dipanggil Fatih tidak terlihat. Sehingga orang tua korban dan sekitar langsung melakukan upaya pencarian.
Bahkan, petugas gabungan antara Tagana Dinsos, pusdalop BPBD Situbondo, Polsek dan Danramil Panarukan, perangkat desa setempat, mereka langsung melakukan upaya pencarian, dengan cara menyisir sepanjang saluran irigasi, sebelumnya ditemukan di dasar sungai di sekitar pabrik es Desa Sumberkolak. Selanjutnya, korban langsung dievakuasi ke RS Elizabeth Situbondo.
“Begitu mendapat informasi ada seorang bocah tenggelam di sungai, puluhan warga langsung melakukan upaya pencarian, dengan cara menyisir sungai, sebelum akhirnya berhasil ditemukan, dengan kondisi tubuhnya sudah terbujur kaku di dasar sungai,”kata Basri, salah seorang tetangga dekatnya, Sabtu (2/12/2023.
Kapolsek Panarukan, Situbondo Iptu Kusmiyani membenarkan bocah berumur 4 tahun tewas tenggelam. Bahkan, berdasarkan petugas medis RS Elizabeth Situbondo, korban murni meninggal akibat tenggelam. Selain itu, keluarga korban juga menolak untuk dilakukan otopsi.
“Karena keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Bahkan, keluarga mengaku ikhlas dengan jalan hidupnya, sehingga kami menyerahkan jasad korban kepada keluarganya, namun sebelum diserahkan keluarganya disuruh menulis surat pernyataan,”ujar Iptu Kusmiyani.(fat)