Amerika, reportasenews.com: Negara AS yang selalu berteriak-teriak bangga sebagai negara demokratis menghargai kebebasan bicara kali ini memasuki era kegelapan dengan melakukan pencekalan kepada media yang menjadi “musuh” Trump..
Gedung Putih melarang beberapa media seperti CNN dan New York Times ikut hadir dalam acara jumpa pers. Kemerdekaan pers sepertinya dalam kondisi sangat rapuh di rezim Trump.
Beberapa media berita besar menemukan diri mereka telah diblokir dari menghadiri briefing di Gedung Putih dengan sekretaris pers, Sean Spicer, ini adalah tanda terbaru dari memburuknya hubungan antara pemerintah Trump dan media.
The New York Times, CNN, Los Angeles Times dan Politico di antara organisasi berita yang dilarang hadir pada hari Jumat di istana presiden, menurut posting beberapa wartawan organisasi berita asing di Twitter.
Kantor berita Associated Press (AP) dan Time menolak untuk ambil bagian. Gedung Putih menyebutkan memiliki organisasi pers yang diundang ke acara tersebut.
Tiga jaringan siaran utama – CBS, ABC, dan NBC – diundang untuk briefing, seperti beberapa berita outlet yang menjadi pendukung setia untuk pembaca konservatif, seperti Breitbart, The Washington Times dan One America News Network.
Manuver cekal media ini mengancam beberapa organisasi berita yang paling menonjol dari acara rutin di Gedung Putih yang telah ada sejak bertahun-tahun silam, dan dianggap sudah mendarah daging dalam denyut jurnalis yang ngepos didalam Gedung Putih. (HSG/ Sydney Morning Herald)
https://youtu.be/dGeXFGlLJ84