Menu

Mode Gelap

Daerah · 24 Nov 2017 20:25 WIB ·

Dinas Pertanian Situbondo, Panen Perdana Jagung Organik


					Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo, melakukan  panen jagung organik. (foto:fat) Perbesar

Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo, melakukan panen jagung organik. (foto:fat)

Situbondo,reportasenews.com – Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo, melakukan  panen jagung organik di areal persawahan Desa Alas Malang, Kecamatan Panarukan.

Panen perdana tanaman jagung organik di areal persawahan dengan luas   sekitar 6,5 hektar itu, dilakukan langsung oleh Sekda Pemkab Situbondo Syaifullah, dan dihadiri kepala Dinas Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Situbondo.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hasan Husni menjelaskan, pupuk yang digunakan berupa campuran pupuk urea, NPK, dan petorganik. Untuk pertama kali, tidak bisa dilakukan budidaya organik secara total.  “Tetapi semi organik dan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Hasan menambahkan, tanah pertanian warga rata-rata keras, sebab telah terbiasa diberi pupuk non organik bertahun-tahun. Kadar hara di dalam tanah juga tidak seimbang. “Untuk melakukan penyeimbangan kadar hara dan pemeliharaan tanah agar tetap subur, maka  pemupukan dicampur dengan pupuk organik,”bebernya.

Selanjutnya, porsi pupuk organik pada masa tanam selanjutnya lebih besar lagi daripada sebelumnya. Demikian secara terus-menerus, sampai lepas dari pupuk kimia. “Kira-kira dibutuhkan masa lima hingga enam kali tanam untuk benar-benar organik,”  jelasnya.

Dikatakan, untuk berat panen jagung yang dihasilkan dalam satu hektar lahan sekitar 10 hingga 11 ton. Jumlah tersebut tidak jauh berbeda dengan perlakuan konvensional (menggunakan pupuk kimia). “Namun secara ekonomi lebih menguntungkan jika memakai sistem organik dan efek jangka panjang kesuburan tanahnya lebih menjanjikan,” tandasnya.

Panen perdana jagung organik dihadiri oleh kelompok tani organik dari Kecamatan Panarukan dan Kecamatan Mangaran; penyuluh; Sekda Syaifullah; dan Kyai Zaki Abdullah. Kyai Zaki menuturkan, penyuburan tanah mutlak diperlukan. Hal tersebut untuk kemakmuran ekonomi umat saat ini maupun yang akan datang.

“Sesuai pesan Kiai As’ad, jangan hanya memikirkan kemakmuran diri sendiri, namun juga pikirkan agar bagaimana umat muslim bisa bersama-sama  memiliki kekuatan ekonomi,”ujar KH Zaki Abdullah.

Salah satu ikhtiar untuk menuju hal tersebut yakni dengan metode pertanian organik. Tanah pertanian saat ini rata-rata keras. Perlu dikembalikan lagi kegemburannya dengan menggunakan pupuk organik. “Selain itu, jangan lupa saat bercocok tanam untuk selalu memohon pertolongan Allah, melalui bacaan selawat nabi maupun nariyah,” pungkasnya.(fat)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Antisipasi Ancaman Siber yang Kian Komplek Moratelindo dan TKMT Dorong Keamanan Jaringan Bisnis

9 Mei 2025 - 19:37 WIB

Dalam Penetapan Hutang, Hakim MK Minta PUPN Tunjukan Dasar Dokumen Rekening Koran

8 Mei 2025 - 10:53 WIB

Rumah Tajwid, Menyatukan Ilmu dan Amal di Tanah Eropa

6 Mei 2025 - 18:33 WIB

Santuni Anak Yatim, LMK Cakung Juga Akan Adakan Jobfair dan Bina Anak Nakal di Jaktim

3 Mei 2025 - 19:51 WIB

Dirjen Kekayaan Negara  Rionald Silaban Dimintai Keterangan Pengadilan MK Terkait Permohonan Uji Materi Andri Tedjadharma

2 Mei 2025 - 00:31 WIB

Memotret Ketulusan Ibu Pariyem Demi Terangnya Negeri Pada Peringatan Hari Kartini

30 April 2025 - 19:07 WIB

Trending di Daerah