Pekalongan, reportasenews.com - Salah satu acara yang biasa digelar Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah yakni dengan melakukan acara kuis untuk warganya. Biasanya warga disuruh mengucapkan Pancasila maupun kuis-kuis lainnya. Hal yang sama dilakukan saat berkunjung ke  Kanzuz  Kota Pekalongan, dalam acara peringatan Maulud Nabi Muhamad SAW.
Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo menantang beberapa warga untk maju kedepan untuk menjawab pertanyaan Presiden. Salah satu warga yang beruntung yakni Amad Kumeadi. Warga asal Comal, Kabupaten Pemalang ini, diminta Presiden Joko Widodo untuk menyebutkan isi dari Pancasila. Kendati hafal, namun Kumaedi ini nampak terbata-bata karena gugup saat berhadapan dengan seorang Presiden.
“Coba sebutkan sila dari pancasila itu,†tanya Presiden.
Dengan berhati-hati dan gugup Kumaedi ini menyebutkan satu persatu dari lima pancasila. Karena sikap gugupnya inilah, warga yang berunjung ke acara tersebut tertawa.
Berbeda dengan Nurul warga asal Jepara ini, justru lebih mengundang gelak tawa saat pertama menjawab pertanyaan nama-nama proinsi di luar jawa.
“Tadi sudah saya sampaikan, kita ini memiliki 33 propinsi. Sebutkan 5 saja, tapi yang dliuar jawa,†tanya Presiden Jokowi.
Dengan gugup juga, Nurul pemuda asal Jepara ini kali pertama hanya diam memikir. Oleh Presiden langsung diberi aba-aba untuk menjawab. “Belum bisa jawab ayo satu apa,†katanya.
“Palangkarayaâ€Â jawab Nurul dengan pesimis. Menjawab nama propinsi Palangkaraya warga langsung tertawa. Riuh penonton semakin menjadi saat Presiden ikut tertawa.
Akhirnya, dengan dituntun Presiden Nurul bisa menjawab. Setidaknya terdapat tiga wargayang diberi kesempatan untuk tanya jawab dengan presiden. Ketiganya langsung diberi hadiah sepeda gunung oleh Presiden. “Sana sepedanya diambil,†kata Presiden yang diikuti tepuk tangan ribuan warga.
Mengakhiri kunjungannya, Presiden Joko Widodo berpesan kepada santri untuk dapat mencerna secara baik dan bisa menjadi filter terhadap munculnya berita-berita bohong dan ujaran kebencian yang sekarang ini marak di sosial media. (RB)