Kubu Raya, reportasenews.com – Atap bangunan kantin Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mansyur Islamic di Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, roboh diterjang angin puting beliung pada Sabtu (4/1/25) sekitar pukul 13.30 WIB.
Insiden ini terjadi saat wilayah tersebut dilanda hujan deras yang disertai angin kencang.
Kantin tersebut biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan antara wali santri dan santri. Bangunan semi permanen ini memiliki luas sekitar 10×30 meter dengan tiang kayu bulat (kayu bam), atap seng, lantai semen, dan tanpa dinding. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
” Saat kejadian, para santri sedang belajar di dalam kelas sehingga tidak berada di lokasi kantin,” kata Kapolsek Sungai Raya AKP Hariyanto melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade. Meski begitu, kerugian materi akibat kejadian ini belum bisa diperinci.
Menurut keterangan para saksi, cuaca ekstrem menjadi penyebab utama runtuhnya bangunan tersebut. Cuaca buruk melanda wilayah Kubu Raya sejak siang hari, dengan hujan deras dan angin kencang. Struktur bangunan semi permanen tidak mampu menahan terjangan angin hingga akhirnya roboh.
” Ketika petugas kepolisian dari Polsek Sungai Raya tiba di lokasi kejadian, bangunan beratap seng itu sudah dalam kondisi rata dengan tanah.
Kejadian ini menjadi pengingat penting akan dampak cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, terutama di wilayah rentan. Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden robohnya bangunan kantin Ponpes Al-Mansyur Islamic, menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap konstruksi bangunan semi permanen, terutama yang sering digunakan oleh banyak orang.
Penting bagi masyarakat dan pengelola bangunan untuk memastikan struktur bangunan mampu menghadapi kondisi cuaca buruk, seperti angin kencang dan hujan deras.
Langkah pencegahan seperti penguatan struktur, inspeksi berkala, dan perencanaan lokasi bangunan dapat membantu mengurangi risiko di masa mendatang.
Selain itu, upaya pemerintah dan aparat setempat dalam memberikan imbauan serta edukasi kepada masyarakat juga sangat penting.
Dengan kolaborasi antara masyarakat dan pihak berwenang, risiko kerugian akibat bencana alam dapat diminimalisir. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran dan mendorong langkah preventif yang lebih baik di masa depan. (*)