Situbondo,reportasenews.com – Diterjang banjir rob, sekitar 150 hektar tambak tradisional di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo terendam air. Bahkan, sebagian pematang atau tanggul tambak milik para petambak tradisional jebol
Akibatnya, para petambak tradisional itu terancam mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta rupiah, karena sebagian tambak yang terendam air dan tanggulnya jebol itu, diketahui sudah memasuki masa panen, sedangkan ikan bandeng, udang dan budidaya rumput laut milik para petambak tradisional hanyut dibawa banjir.
Pantauan Reportasenews.com dilapangan, dalam dua hari terakhir ini, cuaca ekstrem mulai berdampak di Kabupaten Situbondo, selain mengakibatkan ratusan rumah terendam air dengan ketinggian antara 50 hingga mencapai 70 centimeter.
Ketinggian air yang mencapai satu meter lebih itu mengakibatkan sebagian besar tambak yang membudidayakan ikan bandeng, udang, serta budidaya rumput laut itu hanyut terbawa banjir akibat badai rob.
Salah seorang petambak bernama Munir mengatakan, dalam dua hari ini tambaknya tergenang air hingga mencapai satu meter lebih, sehingga budidaya ikan bandeng, udang dan rumput laut milik para petambak terbawa banjir.
“Padahal, sebagian budidaya ikan bandeng, udang dan rumput laut sudah memasuki masa panen, sehingga para petambak tradisional mengalami kerugian hingga mencapai ratusan juta,”kata Munir, Rabu (6/12).
Kapolsek Mangaran, Situbondo AKP Madya mengatakan, begitu mendapat informasi badai rob menerjang ratusan hektar tambak tradisional, Kanit Sabhara dan Babinkamtibmas langsung turun ke lokasi.”Ada sekitar 150 hektar tambak tradisional yang terendam air di Desa Tanjung Pecinan, dengan ketinggian air hingga mencapai satu meter lebih,”katanya.(fat)