Labuan Bajo, Reportasenews – Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Nusa Tenggara Timur berhasil mengevakuasi tujuh penumpang kapal wisata KM Putri Sakinah GT 27 yang tenggelam di perairan Selat Padar, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat malam (26/12).
Sedangkan empat wisatawan warga negara Spanyol masih dinyatakan hilang dan saat ini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan yang melibatkan Ditpolairud Polda NTT, Polres Manggarai Barat, Basarnas Labuan Bajo, Lanal Labuan Bajo, dan Syahbandar Labuan Bajo.
Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H. menjelaskan kapal wisata yang mengangkut empat ABK dan tujuh orang wisatawan yang terdiri dari enam Warga Negara Spanyol dan satu Warga Negara Indonesia itu dilaporkan tenggelam pada Jumat (25/12) malam.
Dan pihak berwenang di Labuan Bajo menerima laporan kecelakaan laut tersebut sekitar pukul 20.45 Wita. Dari laporan yang diterima Ditpolairud Polda NTT bersama Polres Manggarai Barat langsung melakukan langkah cepat dengan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), melakukan evakuasi korban, serta berkoordinasi dengan unsur terkait.
“Ditpolairud Polda NTT segera mengerahkan personel dan sarana laut untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban, serta memastikan penanganan dilakukan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi,” ujar Henry
Dalam penanganan awal, Ditpolairud Polda NTT bersama tim gabungan yang melibatkan Basarnas Labuan Bajo, Lanal Labuan Bajo, dan Syahbandar Labuan Bajo mengerahkan sejumlah armada Rigid Inflatable Boat (RIB) menuju lokasi kejadian.
Henry menyampaikan upaya pertolongan tersebut berhasil mengevakuasi tujuh orang penumpang kapal diantaranya adalah empat anak buah kapal (ABK), dua wisatawan Warga Negara Spanyol dan satu Warga Negara Indonesia.
“Tujuh korban selamat yang terdiri dari empat ABK dan tiga wisatawan penumpang kapal yang sebelumnya ditolong oleh kapal KM Neptune,” jelas Henry.
Dia menjelaskan masih ada empat wisatawan penumpang kapal KM Putri Sakinah warga negara Spanyol yang belum ditemukan dan saat ini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.
“Pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan baik dari personil Ditpolairud Polda NTT dan juga pihak terkait lainnya,” jelas Henry.
Pencarian dilakukan dengan penyelaman maupun dengan patroli menggunakan armada kapal.
“Selain fokus pada operasi pencarian dan penyelamatan, Ditpolairud Polda NTT juga melakukan langkah-langkah kepolisian, antara lain menerima laporan, mendatangi TKP, mendata korban, serta melakukan penyelidikan awal terkait penyebab tenggelamnya kapal,” jelasnya.
“Kami juga akan melakukan pemeriksaan terhadap nakhoda, anak buah kapal, agen pelayaran, dan agen wisata guna memastikan aspek keselamatan pelayaran dipatuhi serta mengungkap penyebab pasti kejadian ini,” lanjutnya.
Disampaikan Henry, Polda NTT berkomitmen untuk terus hadir dalam setiap peristiwa darurat di wilayah perairan, khususnya di kawasan wisata strategis seperti Taman Nasional Komodo, demi memberikan perlindungan dan rasa aman bagi masyarakat serta wisatawan.
Sementara itu Direktur Polairud Polda NTT, Kombes Pol. Irwan Deffi Nasution mengatakan empat wisatawan Warga Negara Spanyol yang masih dinyatakan hilang adalah satu keluarga yang terdiri dari bapak dan tiga anaknya.
Sedangkan dua orang lainnya yakni ibu dan seorang anaknya sudah berhasil diselamatkan sesaat setelah peristiwa tenggelamnya kapal tersebut.
“Jadi wisatawan asal Spanyol ini satu keluarga, ada bapak, ibu dan empat anaknya. Ibu dan seorang anak sudah berhasil diselamatkan tapi bapak, dan tiga anak masih hilang, itu yang sedangka kita upaya pencarian,” kata Irwan.
Dia menjelaskan untuk proses pencarian personil gabungan juga bermalam di tengah laut agar upaya pencarian bisa maksimal. (EB)
