Perancis, reportasenews.com – Dua orang gadis berusia 14 dan 17 tahun ditangkap aparat keamanan Perancis dengan tuduhan membuat rencana serangan teroris. Kedua anak ABG ini ditangkap dirumah mereka masing-masing di Nice dan Levens.
Negara ini dalam keadaan darurat sejak serangan teroris di Paris pada November 2015 yang menewaskan 130 orang.
“Pada tahap ini kita tidak tahu seberapa jauh pelaku mempersiapkan serangan teror,” sebuah sumber yang dekat dengan penyidikan mengatakan kepada kantor berita AFP. Tidak ada senjata yang ditemukan selama penggerebekan, namun media lokal melaporkan bahwa bukti yang memberatkan lainnya terungkap.
Jaksa penuntut umum anti-terorisme Perancis di Paris akan memimpin penyelidikan untuk menentukan apakah “dua cewe ABG” ini memang terbukti berniat untuk melakukan serangan.
Beberapa anak remaja usia tanggung telah ditangkap baru-baru ini dalam rangka menyapu pelaku terorisme di seluruh Perancis.
Tiga gadis lainnya ditangkap pada bulan Februari atas tuduhan melakukan diskusi terkait link jihad tokoh garis keras Rachid Kassim di aplikasi chatt Telegram, layanan pesan terenkripsi. Ketiganya didakwa oleh seorang hakim anti-terorisme Paris pada awal Maret.
“Terorisme Islam telah memukul Perancis berulang kali, meskipun pemerintah mengatakan bahwa ini dilakukan orang-orang ‘gila’,” Luc Rivet, editor-in-chief dari sayap kanan koran Belgia, Le Peuple kepada Rusia Today saat memberi komentar atas serangan di Orly di Paris bulan lalu.
“Perancis memiliki sekitar 10.000 orang yang diduga sebagai potensi berbahaya, dan beberapa ribu dari mereka adalah sangat berbahaya. Mereka ini dapat menyerang setiap saat, tetapi kami tidak memiliki sumber daya untuk mengikuti mereka semua,” kata Rivet. (Hsg)