Menu

Mode Gelap

Daerah · 2 Mar 2017 20:08 WIB ·

Dua Ibu ini Sedih Dipisahkan Dengan “Anaknya”


					ibu pemilik kelimpau menangis saat menyerahkan kepada petugas BKSDA sintang Perbesar

ibu pemilik kelimpau menangis saat menyerahkan kepada petugas BKSDA sintang

Pontianak, Reportasenews.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat (BKSDA) mengamankan 2 ekor satwa dilindungi jenis Kelempiau (Hylobates agillis). Satwa tersebut didapat dari lokasi yang berbeda, yaitu dari Hj. Abdul Syukur beralamat Jl. Candika Sintang dan Ramdansyah beralamat Oevang Urai Sintang.

Masing-masing satwa tersebut berumur sekitar 5 tahun dan 2 tahun dengan jenis kelamin jantan. Karena udah lama dipelihara, pemilik begitu terharu saat menyerahkan satwa primata yang dilindungi ini.

“ Informasi ini diperoleh dari laporan warga, ada  masyarakat yang memelihara satwa yang dilindungi, selanjutnya diterjunkan  Tim Gugus Tugas TSL (Tumbuhan dan Satwa Liar) Seksi Koservasi Wilayah II Sintang menelusuri kebenaran laporan tersebut,” kata kepala BKSDA Kalimantan Barat, Margo Utomo kepada wartawan di Pontianak.

Kelempiau (Hylobates agillis). Mirip dengan Siamang atau Owa.

Kelempiau (Hylobates agillis). Mirip dengan Siamang atau Owa.

Sementara menurut Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Sintang Bharata Sibaranai,  sebelumnya satwa diamankan dari pemiliknya dilakukan pendekatan dan penyuluhan terkait UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya serta PP no 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.

“Berdasarkan instruksi dari Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam kalimantan Barat, kedua satwa tersebut di rescue dan di evakuasi ke Kantor Balai KSDA Kalimantan Barat di Pontianak,” jelasnya.

Warga dihimbau untuk tidak memelihara satwa liar yang masuk dalam lindungan Negara demi kelestarian dan keseimbangan ekologis.

“Sepantasnya satwa ini dilindungi dan dibiarkan hidup bebas di alamnya bukan dipelihara. Untuk semenhtara waktu satwa yang direscue akan menjalani pusat rehabilitasi selanjutnya dilepasliarkan setelah insting alaminya kembali terbentuk untuk mencari sumber makanan di alam liar,” pungkasnya. (ds)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tangani Kasus Bank Centris, PUPN & KPKNL Gelapkan Jaminan Lahan 452 Hektar

15 Februari 2025 - 15:45 WIB

Abdul Salam Nganro Raih Penghargaan Leadership Safety Award Nasional 2025

15 Februari 2025 - 14:00 WIB

PPM-SU Kecewa  Terhadap Kinerja Mapolres Langkat Dalam Menangani Masalah Narkoba

15 Februari 2025 - 10:56 WIB

Seludupkan 15 Kg Sabu, 4 WNA Malaysia Ditangkap

11 Februari 2025 - 19:30 WIB

Pencarian Cristian Ricardo Dihentikan Setelah Tujuh Hari Tanpa Hasil

11 Februari 2025 - 16:44 WIB

Harmoni Senja di Bukit Buhunuah, Favoritnya Pendaki yang ingin merasakan Ketenangan

11 Februari 2025 - 14:39 WIB

Trending di Daerah