Jakarta, Reportasenews.com – Seorang sandera Indonesia yang ditahan oleh gerilyawan di Filipina Selatan berhasil membebaskan diri, tetapi seorang lainnhya tewas tenggelam. Sementara seorang tawanan asal Malaysia ditembak saat berusaha membebaskan diri.
Menurut juru bicara militer Filipina, letkol Gerry Besana, Sabtu (6/4), kedua sandera Indonesia dan Malaysia secara terpisah melarikan diri dari tempat penyekapan di pulau Simusa. provinsi Sulu selatan dalam dua hari terakhir.
Pelarian itu meninggalkan setidaknya tiga sandera lagi dalam tahanan kelompok militan Abu Sayyaf. Tawanan yang tersisa termasuk pengamat burung Belanda Elwold Horn, yang diculik oleh para militan pada 2012, dan dua orang Filipina.
Heri Ardiansyah, salah satu sandera Indonesia diselamatkan oleh marinir Filipina dengan kapal perang, sementara Hariadin ditemukan dalam kondisi meningga.
Dalam penyelamatan tersebut Marinir Filipina berhasil menewaskan tiga penyandera kelompok Abu Sayyaf yang mengejar dua sandera orang Indonesia di laut.
Sementara sandera warga Malaysia, yang diidentifikasi sebagai Jari bin Abudullah, ditembak oleh gerilyawan pada hari Kamis ketika berusaha membebaskan. Abudullah diterbangkan ke kota Zamboanga, dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Ketiga sandera itu diculik di lepas pantai negara bagian Sabah Malaysia di pulau Kalimantan pada Desember tahun lalu dan dibawa dengan speedboat ke Sulu, tempat para penyandera.
Pasukan Filipina pada hari Jumat bentrok dengan sekitar 80 pria bersenjata Abu Sayyaf di pegunungan kota Patikul, Sulu. Tiga tentara dan empat gerilyawan tewas dan beberapa lainnya cedera dalam bentrokan tersebut.(dw/berbagai sumber).